YOGA, M. ALIF PUTRA (2013) ANALISIS TERHADAP FATWA MUI TAHUN 1979, 2009 DAN 2012 TENTANG VASEKTOMI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Text
KOPER.docx - Published Version Download (81kB) |
|
Text
ABSTRAK.docx - Published Version Download (14kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.docx - Published Version Download (98kB) |
|
Text
BAB I VASEKTOMI.docx - Published Version Download (45kB) |
|
Text
BAB II.docx - Published Version Download (57kB) |
|
Text
BAB III.docx Download (47kB) |
|
Text
BAB IV& V DAFTAR PUSTAKA.docx Download (59kB) |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang berjudul “Pandangan Majelis Ulama Indonesia Kota Medan Tentang Hukum Vasektomi (Analisis Perubahan Fatwa MUI Tahun 1979, 2009 Dan Tahun 2012). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode penetapan fatwa MUI dan juga vasektomi dtinjau dari perpektif fatwa MUI. Penelitian ini termasuk jenis penilitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis dan menggunakan pendekatan normatif, pendekatan tekstual, dan pendekatan argumentatif. Dari penelitian ini bahwa dalam penetapan fatwa haram vasektomi ini, MUI mengambil dasar pertimbangan dari al-Quran dan Hadist. Selain itu, MUI juga menggunakan qiyas, yakni mengqiyaskan masalah vasektomi dengan larangan membunuh anak dikrenakan takut miskin dan juga larangan merubah ciptaan yang telah Allah ciptakan. Sedangkan alasan MUI mengharamkan vasektomi yaitu dikarenakan vasektomi bertentangan dengan tujuan disyari’atkan pernikahan untuk memperbanyak keturunan dan ini dikeluarkan fatwa pada tahun 1979 dan tahun 2009.Keluaraga berencana menurut ulama,merupakan salah satu bentuk usaha manusia dalam mewujudkan keluarga yangsejahtera dan bahagia guna menghasilkan keturunan generasi yang kuat dimasa yangakan datang. Hukum ber-KB juga bisa berubah dari mubah (boleh) menjadi sunnah,wajib makruh atau haram, seperti halnya hukum perkawinan bagi orang Islam, yanghukum asalnya juga mubah. Hukum mubah itu bisa berubah sesuai dengan situasi dankondisi individu Muslim yang bersangkutan, selain juga memperhatikan perubahanzaman, tempat dan keadaan masyarakat. Alat kontrasepsi dengan menggunakanmetode vasektomi yang dibenarkan menurut hukum Islam adalah yangcara kerjanya mencegah kehamilan (man’ul haml), bersifat sementara (tidakpermanen) dan dapat di pasang sendiri oleh yang bersangkutan atau oleh orang lainyang tidak haram memandang auratnya. Selainitu, bahan pembuatannya yang digunakan harus berasal dari bahan yang halal, sertatidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudharat) bagi kesehatan.Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa KB Menggunakan vasektomi adalah diperbolehkan dalam keadaan darurat dengan keluarnya fatwa tahun 2012. Sebaiknya setiap orang yang hendak melakukan KB, harus mengerti danmemahami tentang prosedurpelaksanaan KB. Hendaknya Pemerintah dan para ulama,sering mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang KB yang kaitannya denganvasektomi.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Prodi Hukum Keluarga |
Date Deposited: | 15 Jun 2020 08:56 |
Last Modified: | 15 Jun 2020 08:56 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/8901 |
Actions (login required)
View Item |