SHAFA SIPAYUNG, ARDHINA (2020) KEWAJIBAN IBU SINGLE PARENT TERHADAP ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi Persepsi Masyarakat Kelurahan Jati Utomo Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
|
Text
SKRIPSI SHAFA COMBINE REVISI scann.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Di Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai banyak hal yang melatarbelakangi seseorang menjadi single parent, salah satunya adalah perceraian. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih memilih bercerai daripada melanjutkan perkawinan, yaitu karena faktor ekonomi, krisis moral, dimadu, meninggalkan, biologis, ada pihak ketiga, dan juga karena politik. Putusnya perkawinan membawa berbagai konsekuensi, baik pada istri, suami dan anak (kalau ada). Oleh sebab itu, jika perpisahan suatu pasangan memiliki anak dari perkawinan tersebut maka akan terjadi pemeliharaan single parent dalam kurun waktu sementara bahkan permanen. Dari berbagai kasus perceraian di Kelurahan Jati Utomo, banyak pasangan suami istri yang memilih bercerai ketika anaknya belum mumayyiz. Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan: bagaimanakah pandangan Kompilasi Hukum Islam atas kewajiban ibu single parent terhadap anak yang belum mumayyiz di Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai?, bagaimanakah persepsi masyarakat Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai atas kewajiban ibu single parent terhadap anak yang belum mumayyiz?, dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai beranggapan bahwa pemeliharaan anak yang dilakukan oleh ibu single parent akan buruk dan tidak berhasil? Untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan itu, studi ini diarahkan pada penelitian lapangan yang bersifat deskriptif dan analitis, yakni analitis dalam pengertian sosiologis. Studi ini ditelusuri dalam sumber primer yaitu Kompilasi Hukum Islam dan sumber skunder yaitu hasil wawancara. Setelah berhasil dikumpulkan, data diolah dan dianalisis. Berdasarkan analisis data tersebut ditemukan bahwa Kompilasi Hukum Islam pasal 105 huruf a menyatakan bahwa “Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz adalah hak ibunya”. Dari pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hak asuh anak bagi anak yang belum mumayyiz secara langsung jatuh kepada ibunya. Alasan yang dapat dipertimbangkan adalah rasa ketergantungan anak yang belum berumur 12 tahun lebih besar kepada ibunya daripada ayahnya. Dalam hal ini, ibu single parent memiliki tanggung jawab dua kali lipat lebih besar daripada ibu yang dibantu oleh suaminya. Menurut masyarakat Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, peran memelihara, merawat dan mendidik tidak bisa dilakukan oleh ibu seorang. Hal itulah yang menjadi dasar pemikiran masyarakat Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai beranggapan bahwa pemeliharaan anak yang dilakukan oleh ibu single parent akan buruk dan tidak berhasil. Setelah penelitian selesai dilakukan dapat diketahui beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai beranggapan bahwa pemeliharaan anak yang dilakukan oleh ibu single parent akan buruk dan tidak berhasil karena tidak adanya figur ayah menjadi penyebab anak akan semakin nakal, kemudian membesarkan anak yang belum mumayyiz oleh ibu single parent dianggap akan kesulitan, dan ibu single parent diragukan kemampuannya secara finansial.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law 300 Social sciences > 340 Law > 346 Private law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Prodi Hukum Keluarga |
Date Deposited: | 16 Jul 2020 02:17 |
Last Modified: | 16 Jul 2020 02:17 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/9060 |
Actions (login required)
View Item |