AL-HAFIDZ SITORUS, RIFQY (2024) Uji Penerimaan Dan Tempe Biji Karet (Hevea Brasilliensis) Sebagai Makanan Sehat Tinggi Protein. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.
![]() |
Text
COVER_BEBAS_PUSTAKA_SKRIPSI_RIFQY_AL-HAFIDZ_SITORUS.pdf Download (694kB) |
![]() |
Text
BAB_I_RIFQY_AL_HAFIDZ_SITORUS_.pdf Download (154kB) |
![]() |
Text
BAB_II_yy.pdf Download (227kB) |
![]() |
Text
BAB_III_RIFQY_AL_HAFIDZ_NEW.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_IV_RIFQY_HAFIDZ_NEW.pdf Download (626kB) |
![]() |
Text
BAB_V_RIFQY__.pdf Download (92kB) |
![]() |
Text
DAFTAR_PUSTAKA__.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi biji karet (Hevea brasiliensis) sebagai bahan dasar tempe yang tinggi protein dan ramah lingkungan, serta menguji penerimaan konsumen terhadap produk ini sebagai alternatif pangan sehat. Biji karet dipilih karena memiliki kandungan protein tinggi, mudah diperoleh di kawasan tropis, serta belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Selain itu, kebutuhan akan sumber protein alternatif semakin mendesak seiring dengan meningkatnya populasi dan kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat berbasis tanaman. Pemanfaatan biji karet untuk pembuatan tempe diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi pangan lokal serta mengurangi ketergantungan pada kedelai sebagai bahan utama tempe. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yakni persiapan bahan, proses fermentasi, analisis kandungan gizi, dan uji penerimaan konsumen terhadap produk tempe biji karet. Biji karet yang telah dibersihkan dan diproses diperlakukan dengan metode fermentasi menggunakan Rhizopus oligosporus yang dioptimalkan. Proses fermentasi berlangsung selama 48 jam pada suhu dan kelembaban tertentu untuk menghasilkan tempe yang memiliki tekstur, rasa, dan kandungan nutrisi optimal. Hasil fermentasi biji karet dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kandungan protein, lemak, yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa tempe biji karet memiliki kandungan protein yang signifikan, yang bersaing dengan tempe kedelai konvensional. Berdasarkan analisis proksimat, kandungan protein tempe biji karet mencapai 9,96, yang memenuhi persyaratan sebagai sumber protein nabati berkualitas tinggi. Selain protein, tempe biji karet juga mengandung serat pangan yang tinggi, lemak sehat, serta sejumlah vitamin dan mineral seperti kalsium, magnesium, dan zat besi, yang penting bagi kesehatan tubuh. Kandungan antioksidan yang ada di dalam tempe biji karet berpotensi memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan, seperti mencegah radikal bebas dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture > 635 Garden crops (Horticulture) |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 02:03 |
Last Modified: | 31 Jan 2025 02:03 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/24248 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |