Tradisi Berdimbar Sebagai Budaya Pernikahan Masyarakat Melayu Di Stabat Kabupaten Langkat.

Seftrin, Putri (2023) Tradisi Berdimbar Sebagai Budaya Pernikahan Masyarakat Melayu Di Stabat Kabupaten Langkat. Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.

[img] Text
Skripsi_(1)1.pdf

Download (755kB)
[img] Text
BAB_1-2.pdf

Download (425kB)
[img] Text
BAB_2-2.pdf

Download (365kB)
[img] Text
BAB_3-2.pdf

Download (341kB)
[img] Text
BAB_4-2.pdf

Download (966kB)
[img] Text
BAB_5-2.pdf

Download (211kB)
[img] Text
DAPUS-2.pdf

Download (423kB)

Abstract

Dalam penelitian skripsi ini ada empat fokus permasalahan, yaitu bagaimana proses pelaksanaan mandi berdimbar dalam pernikahan adat Melayu Langkat, bagaimana pandangan masyarakat terhadap perubahan tradisi mandi berdimbar di Stabat Kabupaten Langkat, apa saja makna-makna tradisi mandi berdimbar dan bagaimana perkembangan mandi berdimbar pada saat ini. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan melalui empat tahap yaitu heuristik, verifikasi, interprestasi, dan historiografi. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan dua cara yakni wawancara dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu tradisi mandi berdimbar adalah adat istiadat perkawinan Melayu dari masa lampau, Mandi berdimbar disebut juga dengan mandi berhias yang merupakan rangkaian upacara pengantin yang banyak sekali mengandung hikmah dan pengajaran, Tradisi mandi berdimbar biasa dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang hendak menikah. Mandi Berdimbar dilakukan setelah pesta, perkembangan tradisi berdimbar kini sudah jarang digunakan termasuk orang Melayu dikarenakan perkembangan zaman dan banyaknya biaya yang diperlukan dalam tradisi mandi berdimbar ini, serta sedikit nya waktu untuk melakukan tradisi mandi berdimbar. Pada pokok tujuan dilakukannya acara mandi berdimbar adalah mengajari atau mengingatkan kepada kedua pengantin agar melaksanakan Mandi Besar (junub) setelah malam pengantin serta mengatakan rasa gembira dan bersyukur dari semua keluarga. Pada intinya eksistensi tradisi ini harus dinaikkan. Jika eksistensi dikalangan masyarakat rendah makan lama kelamaan dapat membuat tardisi ini akan pudar dan hilang.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Sejarah Peradaban Islam > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 22 Jan 2025 05:49
Last Modified: 22 Jan 2025 05:49
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/23682

Actions (login required)

View Item View Item