Syarifah, Mawaddah (2022) Implementasi Fatwa DSN-MUI NO.17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-Nunda Pembayaran Utang (Studi Kasus PT BPRS Al Washliyah Gunung Krakatau Medan). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
COVER DLL.pdf Download (594kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (386kB) |
|
Text
BAB II (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (534kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (429kB) |
|
Text
BAB IV (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (604kB) |
|
Text
BAB V (1).pdf Download (167kB) |
|
Text
DAPUS LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Masyarakat tentu membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup terlebih di masa seperti sekarang ini, baik itu untuk modal usaha atau keperluan lainnya. Tidak jarang masyarakat membutuhkan pembiayaan dari Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang di dalamnya termasuk Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Namun tak jarang juga banyak nasabah yang setelah mendapatkan pembiayaan justru lalai dalam mejalankan kewajibannya dalam melakukan pembayaran yang dilakukan dengan sengaja padahal nasabah tersebut mampu membayarnya. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang menjadi fokus ialah faktor penyebab nasabah mampu namun menunda-nunda pembayaran utang di PT BPRS Al Washliyah Gunung Krakatau Medan, proses penentuan kemampuan nasabah di PT BPRS Al Washliyah Gunung Krakatau Medan, penerapan Fatwa DSN- MUI No.17/DSN-MUI/IX/2000 Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda Pembayaran Utang di PT BPRS Al Washliyah Gunung Krakatau Medan. Jenis penelitian ini merupakan yuridis empiris dengan menggunakan metode penelitian field research (penelitian lapangan) dan library research (penelitian pustaka) yang dimana pendekatan penelitiannya ialah Sociology Approach. Adapun bahan hukum dikumpulkan dengan melalui wawancara dan studi dokumen. Data diolah dengan menggunakan metode kualitatif dan dianalaisis dengan menggunakan logika berfikir deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dengan sengaja di PT BPRS Al Washliyah ialah karakter nasabah itu sendiri yang tidak memiliki itikad baik sehingga dengan sengaja lalai dalam melakukan pembayaran. Setelah mendapat pinjaman maupun pembayaran namun nasabah terlambat membayar cicilan/angsuran, maka pihak BPRS akan melihat kembali apakah mereka dalam keadaan mampu namun dengan sengaja tidak membayar atau karena hal lainnya diluar unsur kesengajaan. PT BPRS Al Washliyah Gunung Krakatau Medan menetapkan denda sebesar 0,5% perhari dari jumlah angsuran perbulan kepada nasabah yang menunggak pembayaran. Mengenai denda ini nasabah diberitahu saat pencairan sewaktu penandatangan akad. Adapun penerapan fatwa DSN-MUI No.17/DSN-MUI/IX/2000 belum sepenuhnya diterapkan oleh PT BPRS Al Washliyah.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fatwa, Fatwa DSN, Fatwa MUI, Sanksi, Denda, Utang. |
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.2 Muamalah |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 15 Mar 2023 08:34 |
Last Modified: | 15 Mar 2023 08:34 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/18160 |
Actions (login required)
View Item |