Keragaman penyimpangan akurasi arah kiblat Masjid-Masjid di Kota Medan (Tinjauan latar belakang,upaya Akurasi dan solusi).

Tanjung, Dhiauddin (2016) Keragaman penyimpangan akurasi arah kiblat Masjid-Masjid di Kota Medan (Tinjauan latar belakang,upaya Akurasi dan solusi). Doctoral thesis, Pascasarjana UIN Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
disertasi.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

Dalam melaksanakan ibadah salat seseorang harus menghadap ke arah kiblat, menghadap ke arah kiblat ketika salat merupakan syarat sah salat. Persoalan ini akan menjadi kajian yang menarik untuk ditelaah dan diteliti saat ini, oleh karena setiap muslim yang hendak melaksanakan salat selalu berasumsi dan menyangka bahwa yang dilakukannya adalah menghadap kiblat, selalu berniat bahwa sedang menghadap kiblat, atau berniat menghadap ke arah kiblat, padahal kalau di teliti belum tentu arah yang dimaksud adalah kiblat (Ka’bah), mungkin saja sudah mengalami deviasi/penyimpangan arah sehingga menjadi ke arah lain. Asumsi dasar ini tidak terkecuali kemungkinan bisa saja terjadi pada Masjid/Muṣalla yang ada di Kota Medan. Jika demikian maka penelitian terhadap penyimpangan arah kiblat pada Masjid/Mu ṣalla yang ada di kota Medan, merupakan suatu hal yang niscaya dilakukan, mengapa hal itu bisa terjadi dan upaya apa yang harus dilakukan agar bisa memperoleh solusi terhadap akurasi arah qibat di masing-masing Masjid/Muṣalla yang ada di kota Medan. Adapun metode yang digunakan agar memperoleh data yang akurat tentang status akurasi arah kiblat Masjid/Muṣalla yang ada di kota Medan dengan jumlah yang sangat banyak adalah dengan menggunakan teknik cluster atau area sampling, yaitu menentukan wilayah berdasarkan daerah bagian atau zona wilayah; Medan bagian Utara, Medan bagian Timur, Medan bagian Selatan, Medan bagian Barat, dan Medan bagian Tengah (Kota). Populasi Masjid/Muṣalla dalam penelitian ini adalah bersifat homogen. Dengan berdasarkan latar belakang dan metode yang digunakan maka ditemukan hasilnya bahwa rata-rata penyimpangan arah kiblat Masjid/Muṣalla di kota Medan adalah paling kecil 0 0 46 ‘ 58 “ s/d paling besar 27 0 45 ‘ , sehingga rata-rata penyimpangannya adalah jumlah seluruhnya = 303 0 04 ‘ 03 “ di bagi 35 sampel yang telah diukur arah kiblatnya = 08 0 39 ‘ 33 “ , hal ini sudah termasuk jauh nilai penyimpangannya. Bila diperhitungkan secara rata-rata sederhana, jauhnya penyimpangan itu adalah 08 0 39 ‘ 33 “ x 111.219 km = 963, 05 km. dari titik pusat Ka’bah (sangat jauh mengalami penyimpangan).

Jenis Item: Skripsi (Doctoral)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.9 Aspek fikih lainnya
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Doktor > Disertasi Doktor
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 20 Jun 2017 06:41
Last Modified: 20 Jun 2017 06:41
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/1745

Actions (login required)

View Item View Item