Kepemimpinan Perempuan Menurut Pandangan Tokoh Adat Batak Angkola ( Studi Kasus Desa Aek Bonban Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas )

S, Riski Ana Putri (2022) Kepemimpinan Perempuan Menurut Pandangan Tokoh Adat Batak Angkola ( Studi Kasus Desa Aek Bonban Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas ). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img] Text
COVER, LEMBAR PERNYATAAN, LEMBAR PERSETUJUAN, PERNYATAAN KEASLIAN, ABSTRAK, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI,.pdf

Download (761kB)
[img] Text
BAB 1 SKRIPSI RISKI ANA PUTRI S.pdf

Download (508kB)
[img] Text
BAB 2 SKRIPSI RISKI ANA PUTRI S.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (541kB)
[img] Text
BAB 3 SKRIPSI RISKI ANA PUTRI S.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (243kB)
[img] Text
BAB 4 SKRIPSI RISKI ANA PUTRI S.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (264kB)
[img] Text
BAB 5 SKRIPSI RISKI ANA PUTRI S.pdf

Download (113kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN (1).pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana kepemimpinan perempuan menurut Pandangan Tokoh Adat Batak Angkola di Desa Aek Bonban Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas. Kepemimpinan Perempuan yang selalu menjadi persoalan menarik untuk dikaji. Perempuan telah terdoktrin oleh pola piker bahwa peran perempuan terbatas pada dapur, sumur, dan tempat tidur, sehingga pada akhirnya hal diluar menjadi tidak penting. Penelitian dilakukan dengan pendekatan Kualitatif, Instrumen pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dapat dilihat penggunaan pendekatan metode penelitian ini dikaitkan dengan tujuan ingin mendeskripsikan dan mengetahui pandangan tokoh budaya adat batak angkola yang berada di desa Aek Bonban tentang kepemimpinan seorang perempuan. Peneliti menemukan Pandangan Tokoh Adat Batak Angkola dalam memandang Kepemimpinan Perempuan ialah para tokoh Adat di Desa Aek Bonban berpandangan bahwa di daerah yang memiliki budaya Batak tidak diperbolehkannya perempuan menjadi seorang pemimpin karena daerah-daerah turunan batak yang masih membawa system kerajaan dan dimana di dalam suatu kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja dan raja itu adalah laki-laki, maka tidak diperbolehkan nya perempuan menjadi pemimpin di daerah tersebut. Ada juga pandangan yang mengatakan bahwa di daerah Batak Angkola maupun daerah- daerah suku batak marwah atau harga diri menjadi patokan utama yang dimana marwah laki-laki berada diatas perempuan dan itu menjadi tolak ukur bahwa tidak diperbolehkannya perempuan menjadi pemimpin.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Pemikiran Politik Islam > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Nurul Hidayah Siregar
Date Deposited: 11 Apr 2023 03:33
Last Modified: 11 Apr 2023 03:33
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/18631

Actions (login required)

View Item View Item