Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua Uzur Menurut Kompilasi Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal)

Putri, Rahmadani (2018) Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua Uzur Menurut Kompilasi Hukum Islam Dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Studi Kasus Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Meddan.

[img]
Preview
Text
RAHMADANI PUTRI.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “KEWAJIBAN ANAK TERHADAP ORANG TUA UZUR MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UNDANG UNDANG NO 1 TAHUN 1974 (Studi Kasus Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal)”. Islam adalah agama yang sempurna yang diyakini oleh pemeluknya, diyakini sebagai agama yang sempurna karena tidak hanya mengatur persoalan ritual (vertikal) saja yakni hubungan manusia dengan Tuhannya tetapi juga persoalan hubungan individu dengan individu yang lain (horisontal). Salah satu bentuk hubungan horisontal tersebut adalah hubungan anak dengan orang tua, Tidak ada orang yang paling berjasa di dunia ini kecuali orang tua. Orang tua adalah perantara kehadiran anak di muka bumi ini dan orang tua juga yang mengasuh, menjaga dan mendidik anak hingga dewasa, dengan demikian anak wajib untuk berbakti kepada kedua orang tua. Kewajiban yang demikian merupakan kewajiban timbal balik, dalam hal ini apakah anak berkewajiban mengenai pemeliharaan dan nafkah terhadap orang tua yang sudah lanjut usia baik dalam pandangan Kompilasi Hukum Islam maupun Undang-undang yang sudah diformalkan yaitu Undang-undang No 1 Tahun 1974. Penelitian ini berbentuk penelitian lapangan yang dilakukan di Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal. Penulis meneliti judul ini karena terdapat beberapa kewajiban anak terhadap orang tua yang belum terlaksana dan bertentangan dengan tuntutan dalam alquran, syariat dan dan hukum positif di Indonesia. Seperti kewajiban untuk memelihara, memberikan perhatian, perawatan dan nafkah terhadap orang tua yang sudah uzur (lanjut usia). Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dipahami dan menjadi kebiasaan masyarakat muslim di Kelurahan Gunung Baringin yang mayoritas beragama Islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perlakuan anak terhadap orang tua yang telah uzur di Kelurahan Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal, bagaimana tinjauan KHI dan Undang-undang No 1 Tahun 1974 tentang kewajiban anak terhadap orang tua uzur, dan bagaimana perbandingan KHI dan Undang-undang No 1 Tahun 1974 tentang kewajiban anak terhadap orang tua uzur. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, baik primer maupun sekunder. Data-data tersebut akan ditelusuri dalam literatur yang relevan. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan cara: Observasi (pengamatan), Interview (Wawancara) dan Dokumentasi. Dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa realita tentang kewajiban anak terhadap orang tua di Kelurahan Gunung Baringin ialah sebagian dari anak yang berstatus anak dari orang tua uzur tidak mengetahui tentang kewajiban anak terhadap orang tua sesuai dengan tuntutan alquran, hadis dan dasar hukum yang mengatur tentang orang tua. Sebab dasar keilmuan yang berbeda-beda dengan dominasi masyarakat awam sehingga tidak mengetahui pengaturan kewajiban terhadap orang tua yang sesuai dengan tuntunan yang ada di dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang No 1 Tahun 1974. Perbedaan pendapat di antara sesama masyarakat hanyalah masalah sejauh mana anak harus memelihara dan memberi nafkah kepada orang tua yang telah uzur. Dengan demikian menurut Kompilasi Hukum Islam hanya menjelaskan tentang pemeliharaan anak. Tidak ada dibahas mengenai pemberian nafkah oleh anak kepada orang tua sedangkan menurut Undang-undang No 1 Tahun 1974 anak wajib memberi nafkah kepada orang tua tergantung dari kesadaran, keadaan dan kemampuan anak, dan bukan berarti menunggu orang tua tersebut miskin atau tidak mampu, dan walaupun si anak miskin bukan berarti ia lepas dari tanggungjawab memberi nafkah kepada orang tua tetapi harus tetap berusaha menghormati orang tua dengan baik.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.1 Ibadah > 2X4.16 Masalah pengurusan orang sakit dan jenazah, > 2X4.169 Aspek lain
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah
Pengguna yang mendeposit: Mrs Hildayati Raudah
Date Deposited: 25 Feb 2019 06:09
Last Modified: 25 Feb 2019 06:09
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/5307

Actions (login required)

View Item View Item