Takhrij Hadis-Hadis Dalam Tafsir Depag Ri Juz 30

Arifin, Zainal (2014) Takhrij Hadis-Hadis Dalam Tafsir Depag Ri Juz 30. Masters thesis, Pascasarjana UIN-SU.

[img]
Preview
Text
COVER .pdf

Download (64kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (406kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI .pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (423kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (506kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (228kB) | Preview

Abstract

Alquran dan Tafsirnya atau yang lebih terkenal dengan sebutan Tafsir Depag RI adalah tafsir yang diterbitkan oleh Departemen Agama (Kementerian Agama) Republik Indonesia. Tafsir tersebut menggunakan metode tafsir bi al-ma’sur, sehingga tentu menggunakan Hadis-hadis Rasulullah Saw. dalam penafsiran ayat-ayat Alquran. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research)dengan metode takhrij dan bertujuan untuk mengetahui klasifikasi hadis-hadis yang termuat dalam Tafsir Depag RI Juz 30, mengetahui kualitas dan status sanad dan matan hadis-hadis yang termuat dalam Tafsir Depag RI Juz 30 dan mengetahui pemahaman (fiqh al-hadis) terhadap hadis-hadis yang termuat dalam Tafsir Depag RI Juz 30. Penulisan hadis-hadis dalam Tafsir Depag RI Juz 30 terklasifikasi menjadi asbab an-nuzul ayat atau surat-surat Juz 30 sebanyak 12 hadis, sebagai penafsiran atau bayan ayat atau surat-surat Juz 30 dituliskan oleh Tim Penyusun Tafsir Depag RI berjumlah 23 hadis. Seluruh hadis-hadis yang termuat dalam Tafsir Depag RI Juz 30 memiliki berbagai tema-tema yang berbeda-beda. Dari 35 hadis yang dituliskan hanya ada 10 hadis yang diketahui kulitas kesahihannya karena diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dengan sampel sepuluh hadis dalam Tafsir Depag RI Juz 30 yang ditakhrij, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa tidak semua hadis-hadis yang termuat dalam Tafsir Depag RI Juz 30 memiliki kualitas dan status sanad atau matan yang sahih. Pertama, hadis tentang sabab nuzul surah ‘abasa yang berkaitan dengan sahabat ‘Abdullah ibn Maktum memilki sanad dan matan yang sahih. Kedua, Hadis tentang sebab turunnya surat Al-Ikhlas memiliki sanad yang tidak bersambung antara tabi‘in dengan Sahabat sehingga berstatus mursal. Ketiga, hadis kedua tentang sebab turunnya surat Al-Ikhlas juga memiliki sanad yang da‘if. Keempat, hadis tentang keutamaan putri Rasulullah Saw., Fatimah Az-Zahra memiliki sanad dan matan yang sahih. Kelima, hadis tentang keutamaan bersedekah kepada kaum kerabat memiliki sanad dan matan yang sahih. Keenam, hadis tentang keutamaan saling mengasihi dan menyayangi memiliki sanad yang hasan. Ketujuh,hadis tentang keutamaan menyayangi dan menyantuni anak yatim memiliki sanad dan matan yang sahih. Kedelapan, hadis tentang keharusan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita memiliki sanad yang dan matan sahih. Kesembilan, hadis tentang karakter asli manusia yang tidak akan puas dengan harta yang telah di berikan Allah memiliki sanad dan matan yang sahih. Kesepuluh, hadis tentang bolehnya menziarahi kubur setelah sebelumnya dilarang oleh Rasulullah Saw. memiliki sanad dan matan yang sahih. Sepuluh hadis dalam Tafsir Depag RI Juz 30 yang ditakhrij juga menghasilkan fiqh al-hadis atau pemahaman yang berbeda berdasarkan kandungan isi redaksinya seperti turunnya surat ‘Abasa berkaitan dengan datangnya sahabat ‘Abdullah ibn Maktum kepada Rasulullah Saw. yang sedang berdakwah kepada para pembesar kaum Quraisy di Makkah, menyakiti Fatimah binti Muhammad Saw. sama dengan menyakiti Rasulullah Saw. sendiri, dalam bersedekah kita dianjurkan untuk menyalurkannya kepada kaum kerabat kita karena akan diberikan dua jenis ganjaran pahala yaitu pahala sedekah dan pahala silaturrahim. Kemudian dalam hidup dan pergaulan sesama ciptaan Allah di muka bumi kita harus saling mengasihi bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada binatang dan seluruh makhluk hidup sehingga para penghuni langit akan mengasihi kita dengan mendoakan dan memintakan ampunan kepada Allah, seterusnya orang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan posisi yang dekat dengan Nabi Muhammad Saw. seperti jarak antara jari telunjuk dengan jari tengah, mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita merupakan etika yang harus kita amalkan sebab dengan mengucapkan terima kasih sama dengan bersyukur kepada Allah Swt. Selain itu dari hadis yang ditakhrij dapat kita memahami bahwa karakter asli manusia tida akan akan puas dengan harta yang dimilikinya dan salah satu cara untuk meningkatkan keimanan adalah dengan menzirahi kuburan.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X2 HADIS DAN ILMU TERKAIT
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Thesis Master
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 23 Apr 2016 02:30
Last Modified: 23 Apr 2016 02:31
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/468

Actions (login required)

View Item View Item