Pandangan ibnu taimiyah terhadap penyesuaian nilai nominal pengembalian utang akibat terjadinya inflasi (studi kasus desa bakaran batu kecamatan rantau selatan kabupaten Labuhanbatu)

Siregar, Muhammmad Azroi (2018) Pandangan ibnu taimiyah terhadap penyesuaian nilai nominal pengembalian utang akibat terjadinya inflasi (studi kasus desa bakaran batu kecamatan rantau selatan kabupaten Labuhanbatu). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI MUHAMMAD AZROI FIX.pdf - Submitted Version

Download (905kB) | Preview

Abstract

Akhir-akhir ini banyak kalangan yang menyatakan bahwa mengembalikan hutang tidak harus sama dengan jumlah nominal ketika meminjam. Umpamanya seseorang meminjam kepada temannya uang sejumlah Rp. 5000.000, maka menurut kalangan ini, dia boleh mensyaratkan kepadanya agar setahun kemudian dia harus membayar Rp. 6.000.000, menurut mereka hal seperti ini adalah bentuk dari keadilan dan bukan termasuk kategori riba, karena nilai uang akan terus berubah-ubah. Pernyataan diatas terjadi di Desa Bakaran Batu Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang secara sekilas memang masuk akal, tetapi kalau diteliti lebih mendalam ternyata sangat lemah dan menyisakan banyak problematika di masyarakat. Oleh karenanya, penulis perlu menjelaskan hukum mengembalikan hutang sesuai dengan perubahan nilai. Ibnu Taimiyah menyebutkan dua fungsi utama uang, yakni sebagai pengukur nilai dan media pertukaran bagi sejumlah barang yang berbeda. Ia menyatakan: ‚atsman dimaksudkan sebagai pengukur nilai barang-barang dapat diketahui dan uang tidak pernah dimaksudkan untuk diri mereka sendiri.. Berdasarkan pandangannya tersebut Ibnu Taimiyah menentang keras segala bentuk perdagangan uang, karena hal ini berarti mengalihkan fungsi uang dari tujuan yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan keputusan majma’ al-fiqh al islami pada daurahnya yang ke- 33, no: 9 yang menyatakan bahwa uang kertas merupakan uang yang mempunyai sifat penuh sebagai alat tukar, sehingga berlaku baginya hukum-hukum syar’i seperti yang beraku pada emas dan perak, oleh karenanya uang kertas termasuk barang riba yang tidak boleh ditukar dengan sejenisnya dengan nilai yang berbeda, begitu juga terkena kewajiban zakat dan hukum-hukum lainnya.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.2 Muamalah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah
Pengguna yang mendeposit: Mr Fauzi Ep
Date Deposited: 20 Jul 2018 03:53
Last Modified: 20 Jul 2018 03:53
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/3768

Actions (login required)

View Item View Item