Maidah, Nur (2017) Persepsi Masyarakat Terhadap Peralihan Hak Syuf’ah Sumur Menurut Imam Syafi’i (Studi Kasus Di Desa Panyabungan Tonga Kec. Panyabungan). Skripsi thesis, Fakultas Syariah dan Hukum UIN SU.
|
Text
HUKUM MENGEMBALIKAN LUQATHAH YANG TELAH DIMANFAATKAN.pdf Download (412kB) | Preview |
Abstract
Syuf’ah merupakan hak serikat lama untuk membeli secara paksa barang serikat yang dijual teman serikatnya kepada serikat baru. Penulis memberikan judul penelitian ini adalah “Persepsi Masyarakat Terhadap Peralihan Hak Syuf’ah Sumur Menurut Imam Syafi’i (Studi Kasus Di Desa Panyabungan Tonga Kec. Panyabungan)”. Judul ini penulis angkat karena banyaknya kesalahan tentang persepsi di masyarakat Desa Panyabungan Tonga terhadap peralihan hak syuf’ah benda perkongsian yaitu sumur. Masyarakat melakukan perkongsian sumur ini untuk membantu masyarakat itu sendiri dari segi biaya agar satu sama lain tidak terbebani akan biaya yang besar dalam pembuatan sumur dan sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat desa Panyabungan Tonga. Menurut penelitian, masyarakat memang menyebutkan ada beberapa alasan yang melatarbelakangi persepsi masyarakat tersebut yang mengatakan bahwa ada hak teman serikat lama membeli secara paksa benda perkongsian yang dijual teman serikat yang lain kepada serikat baru yaitu karena faktor kebiasaan dikalangan masyarakat dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang konsep hak syuf’ah. Menurut Imam Syafi’i syuf’ah tidak ada bagi benda yang tidak bisa dibagi seperti sumur. Sehingga dalam penggunaan barang yang bisa di-syuf’ah-kan dibatasi bentuknya baik itu benda yang bergerak atau tidak bergerak. Di samping itu secara hakiki pihak pembelilah yang berhak terhadap benda perkongsian yang dijualkan oleh salah satu peserikat kepadanya dalam hal ini ialah benda yang tidak bisa di-syuf’ah-kan seperti sumur, tetapi jika benda perkongsiannya yang bisa dibagi seperti rumah maka yang bisa mengambil syuf’ah adalah teman serikat yang tinggal. Penulisan skripsi ini menggunakan metode kualitatif yaitu berupa penelitian lapangan (Field Research). Hasil riset yang penulis dapat adalah pelaksanaan masyarakat desa Panyabungan Tonga tersebut ternyata tidak ada syuf’ah-nya menurut Imam Syafi’i beliau beralasan bahwa dalam akad syuf’ah yang dibolehkan mengambil secara paksa benda perkongsian yang dijual teman serikat adalah benda yang bisa dibagi bukan benda yang tidak bisa dibagi seperti sumur karena benda tersebut barang yang tidak bisa dibagi karena jika dibagi maka manfaatnya akan hilang.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH 2X4 FIQH > 2X4.2 Muamalah 2X4 FIQH > 2X4.2 Muamalah > 2X4.24 Syarikah > 2X4.242 Suf’ah |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah |
Pengguna yang mendeposit: | muamalah satu |
Date Deposited: | 31 Oct 2017 03:54 |
Last Modified: | 31 Oct 2017 03:54 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/2814 |
Actions (login required)
View Item |