Komunikasi Islam dalam upacara bersih desa pada bulan sura dan kesannya pada masyarakat Islam Kejawen di desa Silau Manik Kota Pematang Siantar

Permatasari, Rayu Mega (2014) Komunikasi Islam dalam upacara bersih desa pada bulan sura dan kesannya pada masyarakat Islam Kejawen di desa Silau Manik Kota Pematang Siantar. Masters thesis, Pascasarjana UIN-SU.

[img]
Preview
Text
tesis Rayu Mega.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian (1) Untuk mengetahui prosesi upacara bersih Desa Silau Manik Kota Pematang Siantar, (2) Untuk mengetahui aplikasi komunikasi Islam dalam upacara bersih desa di Desa Silau Manik Kota Pematang Siantar, (3) Untuk mengetahui kesan masyarakat desa Silau Manik dalam melakukan upacara bersih desa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang datanya bersifat deskriptif analitis, dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran tentang seluk beluk upacara Bersih Desa di desa Silau Manik. Lokasi penelitian berada di desa Silau Manik Kota Pematang Siantar. Sasaran penelitian adalah bentuk pertunjukan, perlengkapan upacara, fungsi dan makna simbolis upacara bersih desa Silau Manik. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Masyarakat Desa Silau Manik Kota Pematang Siantar masih sangat menjunjung tinggi tradisi warisan leluhurnya secara turun temurun, hal ini dibuktikan dengan adanya upacara Bersih Desa yang selalu diadakan satu kali setiap tahun yaitu pada bulan Sura, upacara tersebut dikenal dengan Upacara Bersih Desa Silau Manik, yang rangkaian acaranya terdiri dari persiapan upacara bersih desa dan pelaksanaan upacara bersih desa serta ditutup dengan pergelaran wayang kulit pada malam hari. (2) Aplikasi komunikasi Islam dalam upacara bersih desa dapat dilihat dari makna simbolik sedekahan dan pergelaran wayang lambang-lambang komunikasi yang digunakan dalam upacara bersih desa di antaranya sega wuduk beserta lalapan, ingkung, pisang, apem, kinang dan bunga-bungaan. Sedangkan nilai-nilai komunikasi Islam yang bertentangan dengan nilai-nilai upacara bersih desa dapat dilihat dari makna sedekahan. Sedekahan dalam upacara bersih desa ini sangat berbeda dengan sedekah yang diartikan menurut Al-Qur’an dan hadis. Melihat kondisi yang sangat sinkretisme tersebut, maka komunikasi Islam memberikan kontribusi terhadap permasalahan tersebut yaitu dengan sifat bijak yang kritis dan dengan menggunakan metode infiltrasi yaitu sisipan. (3) kesan masyarakat dalam melakukan Upacara Bersih Desa ini dilihat dari begitu pentingnya upacara ini bagi masyarakat pendukungnya yaitu sebagai pengendali sosial untuk mewujudkan kerukunan hidup, kesejahteraan dan kemakmuran, karena pada dasarnya Upacara Bersih Desa Silau Manik diadakan untuk tujuan permohonan selamat dan “berkah” serta ungkapan rasa syukur masyarakat desa Silau Manik terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X6 SOSIAL DAN BUDAYA > 2X6.1 Masyarakat Islam
2X6 SOSIAL DAN BUDAYA > 2X6.1 Masyarakat Islam > 2X6.11 Masukkan disini sosialisme Islam
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Komunikasi Islam
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 19 Oct 2017 02:44
Last Modified: 19 Oct 2017 02:44
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/2701

Actions (login required)

View Item View Item