Khotimah, Khusnil (2024) Penafsiran ahsan taqwim dalam Qs at-tin ayat 4 (Studi komparatif tafsir Al Munir dan tafsir Al Muyassar). Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.
![]() |
Text
Cover_Husnil.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_1 (1).pdf Download (682kB) |
![]() |
Text
BAB_II.pdf Download (561kB) |
![]() |
Text
BAB_III.pdf Download (510kB) |
![]() |
Text
BAB_IV.pdf Download (601kB) |
![]() |
Text
BAB_V.pdf Download (177kB) |
![]() |
Text
DAFTAR_PUSTAKA_HUSNIL.pdf Download (284kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi melihat dari artikel kompas.com Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah bayi prematur tertinggi di dunia, yaitu menempati peringkat kelima. Ada 15 juta bayi yang terlahir prematur setiap tahunnya di seluruh dunia. Dari sejumlah 15 juta bayi prematur tersebut, sebanyak 1,1 juta bayi dilaporkan meninggal dunia karena berbagai komplikasi. Maka dari itu penulis tertarik meneliti bagaimana penafsiran ahsan taqwim (sebaik-baik ciptaan) dalam Qs. At tin ayat 4 menurut Wahbah az-Zuhaili dalam tafsir Al Munir dan 'Aidh Al Qarni dalam tafsir Al Muyassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana penafsiran ahsan taqwim menurut Tafsir Al Munir karya Wahbah az-Zuhaili dan Tafsir Al Muyassar karya 'Aidh Al Qarni, serta analisa penulis dari kedua mufassir. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan metode tafsir yang dipakai adalah metode muqaran jenis perbandingan antara mufassir, sumber data penelitian terbagi dua: pertama sumber data primer yaitu alquran, Tafsir Al Munir karya Wahbah az-Zuhaili dan Tafsir Al Muyassar karya 'Aidh Al Qarni, Kedua sumber data sekunder adalah data pendukung yang memudahkan untuk meneliti kajian, yaitu: jurnal, buku, skripsi tulisan-tulisan tokoh lain yang di dalamnya terdapat pembahasan yang berkaitan dengan pembahasan ahsan taqwim. Berdasarkan hasil dari penelitian ini yakni penafsiran ahsan taqwim dalam Qs. At tin ayat 4. Menurut Wahbah az-Zuhaili ahsan taqwim adalah ciptaan Allah yang sempurna dibanding makhluk lain, diberikan pula akal pikiran agar dapat mencari dan mendalami ilmu pengetahuan sehingga bisa berkuasa atas segala makhluk.Menurut 'Aidh Al Qarni ahsan taqwim adalah sungguh Allah menciptakan manusia dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya dalam artian adalah dalam fungsinya sebagai hamba Allah.Keduanya mengemukakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah swt, yang paling baik dibandingkan dengan makhluk lainnya. Sementara perbedaan dari kedua mufassir adalah bahwa ahsan taqwim menurut Wahbah az-Zuhaili lebih menafsirkan kepada duniawi, manusia mempunyai keistimewaan diberikan akal pikiran (akal dan nafsu) dengan tujuan bisa berkuasa atas segala mahluk dan menjadi Khalifah di bumi. Sedangkan „Aidh Al-Qarni menyimpulkan bahwa lebih kepada ketuhanan dan fokus kepada tujuan akhirat, yaitu sesuai dengan fungsinya masingmasing.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X1 AL QURAN DAN ILMU TERKAIT |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Al-quran dan Tafsir > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 07 Feb 2025 03:56 |
Last Modified: | 07 Feb 2025 03:56 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/25008 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |