Sikap Masyarakat Muslim Kota Medan Terhadap Kedudukan Anak Angkat (Ditinjau Dari Uu Nomor 23 Tahun 2002, Kompilasi Hukum Islam Dan Peraturan Yang Berlaku)

PUTRI, ADILLA (2024) Sikap Masyarakat Muslim Kota Medan Terhadap Kedudukan Anak Angkat (Ditinjau Dari Uu Nomor 23 Tahun 2002, Kompilasi Hukum Islam Dan Peraturan Yang Berlaku). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.

[img] Text
2__Cover (2).pdf

Download (671kB)
[img] Text
3__BAB__I.pdf

Download (465kB)
[img] Text
4__BAB__II.pdf

Download (728kB)
[img] Text
5__BAB__III.pdf

Download (373kB)
[img] Text
6__BAB__IV.pdf

Download (366kB)
[img] Text
7__BAB__V.pdf

Download (133kB)
[img] Text
8__Daftar_Pustaka.pdf

Download (310kB)

Abstract

Salah satu indikator sakinah sebuah keluarga adalah anak. Jika pasangan suami istri belum dikaruniai anak, maka salah satu solusi untuk memiliki anak adalah dengan melakukan pengangkatan anak. Namun, sebagian masyarakat muslim kota Medan yang melakukan pengangkatan anak, menghukumi anak angkat layaknya anak kandung. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kedudukan anak angkat dalam pandangan Islam, untuk mengetahui sikap masyarakat Muslim Kota Medan terhadap kedudukan anak angkat, serta mengetahui analisa sikap masyarakat Muslim Kota Medan terhadap kedudukan anak angkat ditinjau dari UU No. 23 Tahun 2002, Kompilasi Hukum Islam dan peraturan yang berlaku. Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut, dilakukan penelitian lapangan (field research) dengan model analisis penelitian kualitatif yang dianalisis melalui pendekatan teori hukum nasional, hukum Islam, dan teori tafsir. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap masyarakat muslim kota Medan terhadap kedudukan anak angkat beragam. Ada sebagian masyarakat yang menjadikan kedudukan anak angkat seperti anak kandung. Tetapi ada juga masayarakat yang memahami kedudukan anak angkat sehingga tidak menyamakan kedudukannya seperti anak kandung. Sebagian masyarakat yang menjadikan kedudukan anak angkat seperti anak kandung telah melanggar ketentuan UU No 23 Tahun 2002, Kompilasi Hukum Islam dan peraturan yang berlaku. Diantara sikap pelanggaran tersebut adalah memindahkan nasab anak angkat dari orang tua kandungnya kepada orang tua angkat, menyamakan batasan aurat anak perempuan kandung dengan anak perempuan angkat, menyembunyikan status anak angkat kepada masyarakat, tidak memberitahu kepada anak angkat tentang status dirinya yang sebenarnya, dan siapa orang tua kandungnya, memberi harta warisan kepada anak angkat, serta ayah angkat menjadi wali nikah bagi anak perempuan angkatnya. Adapun diantara faktor penyebab terjadinya sikap masyarakat muslim kota Medan yang demikian adalah karena minimnya kesadaran hukum masyarakat, dangkalnya pengetahuan masyarakat, terjadinya pengingkaran hukum, dan rasa sayang yang tidak pada tempatnya.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X0 ISLAM (UMUM) > 2X0.32 Islam dan Politik Ringkasan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ahwal Syakhshiyyah > Thesis
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 05 Feb 2025 06:12
Last Modified: 05 Feb 2025 06:12
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/24698

Actions (login required)

View Item View Item