Habibi Siregar, Muhammad (2014) Otoritas hierarki kutub al-sittah dan kemandegan kajian fikih. Jurnal Miqot, XXXVII (1). pp. 97-118.
Text
52 Download (27kB) |
Abstract
Tulisan ini mencoba melakukan pemetaan masalah yang membuat kajian fikih stagnan sebagaimana diklaim oleh sebagian ilmuwan hukum Islam. Otoritas hierarki Kutub al-Sittah ternyata merupakan persoalan mendasar yang membatasi ulama berijtihad. Hal ini dikarenakan adanya pembatasan terhadap penggunaan kitab-kitab hadis di level tertinggi. Istilah Kutub al-Sittah semestinya diletakkan sebagai kitab fikih, yang ketika penggunaan awalnya dianggap kitab hadis. Menurut penulis, hal ini membuat Kutub al-Sittah cenderung menolak kritikan, sebab ada dimensi kesakralan di dalamnya. Karenanya perlu dilakukan kontekstualisasi terhadap pemahaman nash hadis yang dianggap untuk mengikuti perubahan sosial. Menurut penulis deduksi terhadap nilai teks nash tidak mengenyampingkan teks nash sebagai pijakan dalam pengembangan konsep maslahat. Otentisitas kajian fikih terkait dengan nilai-nilai normatif nash, namun hal tersebut tidak bisa langsung diterapkan dalam kehidupan.
Jenis Item: | Artikel |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam |
Pengguna yang mendeposit: | Miftahul Rizki |
Date Deposited: | 07 Oct 2017 06:16 |
Last Modified: | 07 Oct 2017 06:16 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/2367 |
Actions (login required)
View Item |