Konsep Islah dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Hujurat Menurut Perspektif Sayyid Qutb Dalam Tafsir fi Zhilalil-Qur’an

Yazid, Ahmad (2024) Konsep Islah dalam Al-Qur’an pada Surat Al-Hujurat Menurut Perspektif Sayyid Qutb Dalam Tafsir fi Zhilalil-Qur’an. Masters thesis, UIN Sumatera Utara.

[img] Text
cover_11.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB_I_1.pdf

Download (625kB)
[img] Text
BAB_II_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB_III_1.pdf

Download (928kB)
[img] Text
BAB_IV_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB_V_1.pdf

Download (307kB)
[img] Text
DAFTAR_PUSTAKA_1.pdf

Download (381kB)

Abstract

Dalam menjalani kehidupan, Allah SWT. telah memberikan ketetapan bahwa sesama orang beriman harus saling berkasih sayang, tidak boleh bertikai, apalagi bermusuhan yang menyebabkan peperangan. Namun seiring berjalannya waktu, tidak bisa dipungkiri bahwa perselisihan itu bisa tumbuh dan terjadi, disinilah letak dan fungsi dari islah yang telah Allah SWT. tetapkan. Maka dari itu penulis menarik penelitian dengan rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana penafsiran Sayyid Qutb terhadap ayat islah pada QS. Al-Hujurat dan (2) Bagaimana konsep islah dalam QS. Al-Hujurat menurut Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu, (1) untuk mengetahui bagaimana tafsiran Sayyid Qutb terhadap ayat islah dalam QS al-Hujurat, dan (2) Untuk mengetahui bagaimana konsep islah dalam surat al-Hujurat menurut Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, sehingga pembaca bisa memahami dan mengerti bagaimana konsep perdamaian yang ditawarkan oleh Sayyid Qutb. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa Jika ada dua kelompok islam bertikai maka wajib ada pihak ketiga untuk mendamaikan. Jika salahsatu kelompok atau keduanya dzolim dan tidak mau didamaikan, maka wajib diperangi sampai bertaubat. Dalam memerangi pihak yang dzolim tersebut tidak boleh ada niat melukai, membunuh tawanan, menghukum yang lari dari perang, menyerah dan menjatuhkan senjata, juga tidak boleh mengambil dan menggunakan harta mereka sebagai ghanimah. Jika mereka menyerah dan berdamai, maka wajib dibantu dengan penuh kasih sayang. Tidak dibolehkan ada dua pemimpin dalam satu wilayah karena akan menyebabkan pemberontakan.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X1 AL QURAN DAN ILMU TERKAIT > 2X1.3 Tafsir Al-Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Magister Ilmu Alqur'an dan Tafsir > Thesis
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 16 Jan 2025 08:09
Last Modified: 16 Jan 2025 08:09
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/23346

Actions (login required)

View Item View Item