Selvia, Irda Nila (2022) Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) Terhadap Inokulasi Bradyrhizobium Sp. Tahan Masam Dan Pengapuran Pada Lahan Kering Masam. Fakultas Sains Dan Teknologi UINSU Medan.
Text
LAPORAN PENELITIAN IRDA NILA SELVIA.pdf Download (960kB) |
Abstract
Produksi tanaman kedelai diproyeksikan akan turun hingga tahun 2024. Hal yang menyebabkan penurunan produksi kedelai tersebut yakni karena kurangnya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya kedelai akibat lahan juga digunakan untuk penanaman komoditas lain yang juga menguntungkan. Untuk itu, perlu adanya pengelolaan pada lahan-lahan sub-optimal seperti lahan kering masam. Tetapi ada banyak masalah yang muncul dalam mengembangkan penananaman kedelai di tanah masam selain tanah dengan pH rendah, yakni ketersediaan hara N, P, K, Ca, dan Mg yang rendah, kejenuhan Al-dd, tingginya kandungan Fe dan Mn, serta biota tanah sedikit. Untuk meningkatkan pH pada tanah masam bisa dilakukan suatu upaya salah satunya adalah melalui proses pengapuran. Selain itu, telah banyak diketahui bahwa tanaman kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga kedelai memerlukan unsur hara nitrogen yang banyak. Tetapi, tanaman tidak mampu memfiksasi nitrogen dari udara secara langsung tanpa bantuan dari mikroorganisme pemfiksasi N yaitu Bradyrhizobium sp. Sayangnya, bakteri Bradyrhizobium sp. juga merupakan bakteri yang sulit hidup pada tanah ber-pH masam. Oleh sebab itu, pada penelitian ini digunakan inokulan Bradyrhizobium sp. tahan pH masam yang dilanjutkan dari penelitian Selvia, et al (2019) untuk melihat kemampuannya dalam membantu menyediakan unsur hara nitrogen bagi tanaman kedelai di tanah masam. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Agustus – Oktober 2018 di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang pada ketinggian ±70 m dpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor I adalah inokulasi Bradyrhizobium sp. (tanpa inokulan, inokulan BGR 3, dan inokulan LP 3) dan faktor II adalah pemberian kapur (tanpa pemberian kapur dan dengan pemberian kapur 1,06 kg/plot). Hasil penelitian menunjukkan bakteri Bradyrhizobium sp dengan perlakuan inokulan LP 3 mampu menghasilkan peningkatan pertumbuhan tanaman kedelai, sementara inokulan BGR 3 mampu menghasilkan peningkatan produksi tanaman kedelai di tanah masam. Pengapuran mampu menghasilkan peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai di tanah masam. Kombinasi perlakuan LP 3 dengan pengapuran mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai, sedangkan kombinasi perlakuan inokulan BGR 3 dan tanpa kapur mampu menghasilkan peningkatan produksi tanaman kedelai di tanah masam.
Jenis Item: | Lainnya |
---|---|
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 580 Botanical sciences |
Divisions: | Laporan Penelitian (Research Report) |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Novita Sari |
Date Deposited: | 24 Aug 2022 08:45 |
Last Modified: | 24 Aug 2022 08:45 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15469 |
Actions (login required)
View Item |