Pandangan Ulama Di Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan Tentang Menyandingkan Calon Mempelai Sebelum Akad Nikah

Tanjung, Tasha Rasella (2021) Pandangan Ulama Di Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan Tentang Menyandingkan Calon Mempelai Sebelum Akad Nikah. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI TASHA RASELLA TANJUNGG.pdf

Download (987kB) | Preview

Abstract

Nikah atau kawin berasal darI bahasa Arab yaitu “كاحٌال “dan “اجّالز ,“yang secara bahasa mempunyai arti “الطى) “setubuh, senggama), dalam pandangan ulama fikih memang mengandung arti watha‟ (bersenang-senang) antara laki-laki dan perempuan berkewajiban saling menolong dan menentukan hak dan kewajiban masing-masing sebagai tanggung jawab dalam rumah tangga. Bagi suku bangsa yang memiliki adat dan budaya atau tradisi, pernikahan dengan menyandingkan calon mempelai sebelum akad nikah atau sebelum pernikahan yang sah merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan banyak orang ataupun daerah, terutama di kecamatan Silau Laut. Di sisi lain, agama Islam memberikan adab-adab atau tata cara yang bagus atau yang baik di mata Islam itu sendiri ketika Akad nikah. Karenanya skripsi ini berjudul Pandangan Ulama di Kecamatan Silau Laut Tentang Menyandingkan Calon Mempelai Sebelum Akad Nikah. Hal terpenting dalam skripsi ini adalah calon mempelai sudah bersanding sebelum akad nikah berlangsung ataupun belum sah menjadi seorang suami istri. Alasannya yaitu sudah sering terjadi di banyak pernikahan pada daerah kecamatan Silau Laut ini, kemudian tidak ada larangan juga dari petugas KUA. Akibat dari perbuatan ini yaitu hilangnya adab-adab yang baik ketika akad nikah tersebut, dan rusaknya nilai nilai Islami suatu akad pernikahan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kronologi disandingkannya calon mempelai pengantin sebelum akad nikah di Kecamatan Silau Laut Kabupaten Asahan dam Pandangan Ulama Silau Laut, serta tinjauan fiqh munakahat nya. Metode yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek lapangan untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan knkrit tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan meggunakan pendekatan sosial. Sumber data yang digunakan berupa data-data dengan Interview (dialog dan wawancara) dan observasi. Menurut pandangan Ulama kecamatan Silau Laut, menyandingkan calon mempelai sebelum pernikahannya sah yaitu perbuatan yang melanggar adab dalam Islam, ataupun dilarang sebab merusak tatanan nilai-nilai Islami. Semakin banyak yang melakukan kebiasaan tersebut, maka semakin banyak pula pasangan-pasangan yang mengikuti ketika hendak melakukan akad nikah. Apalagi kepala calon mempelai diberi kerudung di atas kepalanya. Sebaiknya mempelai wanita dibelakang ayah atau diletakkan di dalam kamar atau ruangan terpisah dari calon mempelai pria. Dengan hal ini, masyarakat di kecamatan Silau Laut menjadikan calon mempelai disandingkan sebelulm akad nikah sebagai kebiasaan.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Novita Sari
Date Deposited: 14 Jan 2022 04:45
Last Modified: 14 Jan 2022 04:45
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/13108

Actions (login required)

View Item View Item