Revitalisasi Kearifan Lokal (Lubuk Larangan) Dalam Tinjauan Maqashid Al-Syari’ah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim Di Kabupaten Mandailing Natal

Hasibuan, Elwardi (2021) Revitalisasi Kearifan Lokal (Lubuk Larangan) Dalam Tinjauan Maqashid Al-Syari’ah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Muslim Di Kabupaten Mandailing Natal. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
ELWARDI HASIBUAN.. (1).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Lubuk larangan adalah salah satu kearifan lokal masyarakat Kabupaten Mandailing Natal dalam pemanfaatan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selama ini lubuk larangan dikelola secara alamiah dan tradisional, namun pengelolaan yang seperti ini tidak efektif lagi mengingat banyaknya kerusakan yang terjadi akibat penambang ilegal. Untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih fatal dibutuhkan revitaisasi kelembagaan. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis pegelolaan lubuk larangan dalam mewujudkan maqashid syariah dan perannya dalam meningkatkan kesejahterakan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dan menggunakan metode studi kasus. Sumber data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci, yaitu Aparat Pemerintahan, Ketua Adat, Pengelola lubuk larangan, Tokoh Masyarakat dan Naposo Nauli Bulung dan informan lain yang memahami dan berkaitan dengan penelitian ini. Metode lain yang digunakan untuk mendukung hasil wawancara dalam forum FGD informal adalah observasi lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pengelolaan lubuk larangan di Kabupaten Mandailing Natal telah mengalami perubahan dari pengelolaan berbasis kepercayaan berbau animisme ke dalam bentuk format baru yang lebih rasional dengan pengelolaan berbasis keyakinan keagamaan (Religius/Islami). Pengelolaan sumberdaya alam (sungai) dengan model lubuk larangan di Kabupaten Mandailing Natal dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dalam perspektif ekonomi Islam, karena dalam pengelolaan lubuk larangan terakumulasi pengetahuan, keyakinan (Islam) dan nilai-nilai luhur di dalamnya. Pengelolaan lubuk larangan di Kabupaten Mandailing Natal dapat mewujudkan tujuan maqâshid al-syarî’ah, yaitu proteksi (ḥifẓ) lebih terhadap lima unsur: menjaga agama (ḥifẓ al-din), menjaga jiwa (ḥifẓ al-nafs), menjaga keturunan (ḥifẓ al-nasl), menjaga akal (ḥifẓ al-aql) dan menjaga harta (ḥifẓ al-mal)

Jenis Item: Skripsi (Doctoral)
Subjects: 2X6 SOSIAL DAN BUDAYA > 2X6.1 Masyarakat Islam
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Doktor > Disertasi Doktor
Pengguna yang mendeposit: Ms Novita Sari
Date Deposited: 08 Sep 2021 07:46
Last Modified: 17 Sep 2021 04:59
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/12250

Actions (login required)

View Item View Item