Sari, Novita (2017) TABARRUJ DALAM ALQURAN (STUDI ANALISIS SURAT AL-AZHAB AYAT 33 DALAM TAFSIR IBNU KATSIR). Skripsi thesis, Fakultas Ushuluddin Dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
|
Image (sampul)
SAMPUL 3.pdf - Accepted Version Download (278kB) | Preview |
|
|
Text (abstrak)
ABSTRAK 3.pdf - Accepted Version Download (382kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I 3.pdf - Accepted Version Download (581kB) | Preview |
|
|
Text (BAB II)
BAB II 3.pdf - Accepted Version Download (511kB) | Preview |
|
|
Text (BAB III)
BAB III 3.pdf - Accepted Version Download (549kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV 3.pdf - Accepted Version Download (440kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V 3.pdf - Accepted Version Download (271kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA 3.pdf - Accepted Version Download (349kB) | Preview |
Abstract
judul Skripsi ini adalah ; “TABARRUJ DALAM ALQURAN (STUDI ANALISIS SURAT AL-AZHAB AYAT 33 DALAM TAFSIR IBNU KASIR)”. Masalah Tabarruj, banyaknya wanita dikalangan kita dizaman sekarang ini banyak yang berhias/berdandan terlalu berlebihan sehingga dapat menimbulkan kejahata. Dan banyak wanita zaman sekarang banyak yang mengikuti mode sehimgga dapat membahayakan dirinya sendiri. Dan banyaknya fenomena wanita tidak berhijab, terbuka dan menampakan auratnya kepada laki-laki. Tabarruj adaah menampakan keeokan tubuh dan kecantikan wajah serta memberikan pesonannya. Atau seperti kata Imam Al-Bukhari, “Tabarruj adalah perbuatan wanita yang memamerkan segaa kecantikan dirinya.” Demi menjaga masyarakat dari bahaya tabarruj, menjaga tubuh wanita dari tindak kejahatan, menjaga mereka tetap punya rasa malu dan kehormatan, dan demi menghindarkan jiwa kaum laki-laki agar jangan sampai tertipu serta tersungkur dalam kenistaan, maka Allah yang maha mengetahui lagi maha bijak sana mearang kaum wanita dari tabarruj Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dan digunakan teknik analisis isi yang dilakukan dengan cara mendapatkan data melalui buku-buku yang berhubungan dengan objek yang dibahas. Adapun sumber data primer yang digunakan adalah Tafsir Ibnu Kasir sedangkan yang menjadi sumber sekunder adalah diperoleh dari berbagai literatur, kamus, karya tulis, buku, dan beberapa sumber lainnya yang berkenaan dengan Tabarruj atau beerhias. Tabarruj adalah berhias yang berlebih-lebihan namun terdapat perincian terkait aurat wanita ketika ia dihadapan laki-laki yag buka mahramnya ataupun dihadapan mahramnya. Adapun tentang batasan aurat seorang wanita dihadpan laki-laki yang buka mahramnya itu hukumnya haram. Di zaman sekarang banyak timbul dikalangan pemuda zaman sekarang persoalan-persoalan wanita yang berhias terlalu berlebihan sehingga mengundang kemaksiatan dan kejahatan. Diperbolehkan wanita berhias, tetapi berhias yag menurut Syariat Islam. Sekiranya diteliti, sudah jelas bahwa didalam ayat-ayat Alquran maupun Hadis Nabi saw., yag melarang bertabarruj bagi wanita-wanita muslim, bahwa hukum tabarruj ini adalah haram, karena tabarruj ini akan menimbulkan kemaksiatan dan kejahatan. Ibnu Kasir menyimpulkan bahwa tabarruj adalah para istri-istri Nabi saw., yang dilarang keluar rumah kecuali ada keperluan yang sangat mendesak dan penting. Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa bertabarruj itu tidak dibolehkan jika melampaui batas dalam Syariat Islam. Islam itu memiliki aturang yang baik untuk semua umat muslim. Tabarruj merupakan salah satu hal yang banyak dilakukan oleh kaum wanita secara fitrahnya. Selain itu, tabarruj juga diperbolehkan dalam Islam, tetapi tidak boleh terlalu yang berlebihan. Pada dasarnya tabarruj amat berperan pada kaum wanita sama da perannya itu menjurus kepada unsur-unsur negatif maupun sebaliknya.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X1 AL QURAN DAN ILMU TERKAIT > 2X1.3 Tafsir Al-Quran > 2X1.31 Ilmu Tafsir |
Pengguna yang mendeposit: | sarida mora lubis |
Date Deposited: | 07 Dec 2018 06:37 |
Last Modified: | 07 Dec 2018 06:37 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/4644 |
Actions (login required)
View Item |