Syahfitri, Fazira Rahma (2024) Pengaruh Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Kadmium Klorida (CdCl2). Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.
![]() |
Text
COVER_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (683kB) |
![]() |
Text
BAB_1_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (369kB) |
![]() |
Text
BAB_2_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (441kB) |
![]() |
Text
BAB_3_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (431kB) |
![]() |
Text
BAB_4_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (732kB) |
![]() |
Text
BAB_5_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (347kB) |
![]() |
Text
DAFTAR_PUSTAKA_FAZIRA_RAHMA.pdf Download (381kB) |
Abstract
Kadmium klorida (CdCl2) berasal dari pembentukan radikal bebas yang dapa menimbulkan stress oksidatif dan dapat merusak organ pada hati serta meningkatkan kadar SGPT dan SGOT. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kadar SGOT, SGPT, Indeks hepatosomatik dan morfologi hati tikus putih yang diinduksi kadmium klorida (CdCl2). Penelitian ini menggunakan RAL dengan 20 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan (P1), kelompok perlakuan (P2), kelompok perlakuan (P3) yang diberi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dengan dosis 200 mg/kg BB (P1), 300 mg/kg BB (P2), 400 mg/kg BB (P3). Pemberian ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan penginduksian kadmium klorida (CdCl2) dilakukan selama 14 hari. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke 15 melalui sinus orbitalis. Data pemeriksaan kadar SGPT, SGOT, dan Indeks Hepatosomatik dianalisis dengan One Way ANOVA dan uji Duncan. Hasil One Way ANOVA menunjukkan terdapat pengaruh antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p<0,05). Hasil uji Duncan dapat dilihat bahwa kadar SGPT pada P1 (73,50 U/L), P2 (66,75 U/L), P3 (62,00 U/L) berbeda nyata terhadap kelompok kontrol positif. Pada kadar SGOT kelompok positif berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan dengan nilai sebesar P1 (166,00 U/L), P2 (156,25 U/L), P3 (152,75 U/L). Hasil pengamatan morfologi hati tikus putih berbeda nyata antara kelompok kontrol positif terjadi perubahan warna menjadi coklat pucat terhadap kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 yang masih berwarna coklat kemerahan. Pada rata-rata indeks hepatosomatik kelompok kontrol positif berbeda nyata terhadap kelompok perlakuan P1 (4,1725), P2 (4,3275), P3 (3,9770). Berdasarkan data yang diperoleh bahwa ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) mampu dalam menurunkan kadar SGPT, SGOT serta menurunkan rata-rata indeks hepatosomatik tikus putih yang diinduksi kadmium klorida (CdCl2). Dosis ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) yang optimal untuk menurunkan kadar SGPT, SGOT serta memperbaiki morfologi hati, indeks hepatomoatik tikus putih adalah dosis 400 mg/kg BB.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 570 Life sciences > 574 Biology |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 02:18 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 02:18 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/23754 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |