Kesuma, Dani (2024) Akulturasi Nilai-Nilai Islam Dalam Adat Dan Tradisi Masyarakat Jawa Di Kampung Kruni Stabat. Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.
Text
COVER_DANI.pdf Download (770kB) |
|
Text
BAB_1_DANI_KESUMA.pdf Download (288kB) |
|
Text
BAB_II_DANI.pdf Download (301kB) |
|
Text
BAB_III_DANI.pdf Download (354kB) |
|
Text
BAB_IV_DANI.pdf Download (459kB) |
|
Text
BAB_V_DANI.pdf Download (164kB) |
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA_DANI.pdf Download (448kB) |
Abstract
Adat munggah muluh yang dilakukan oleh masyarakat desa Kruni Stabat tercakup dalam penelitian ini. Adat dan upacara merupakan warisan budaya yang diturunkan dari nenek moyang yang keberadaannya tetap dihormati oleh lingkungan sekitar. Dalam membangun rumah, ritual munggah muluh melibatkan acara prosesi. Muh yang dimaksud adalah sepotong kayu berukuran besar yang diletakkan di tengah-tengah pondasi atap rumah yang direncanakan. Penulis memilih untuk menganut tradisi ini karena mengandung banyak unsur khas yang harus dipelajari dan dianalisis oleh khalayak luas. Praktik ini menarik karena menggabungkan dua aspek budaya yang berbeda, yang juga merupakan kekhawatiran besar. Adanya budaya Islam yang hidup berdampingan dengan budaya lokal di tengah masyarakat merupakan bukti bahwa keharmonisan lintas budaya itu nyata, dan bisa kita perkenalkan ke ranah publik untuk secara bertahap mengurangi atau bahkan menghilangkan stereotip budaya kearifan lokal yang kurang baik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi sosiologi dan antropologi. Teknik antropologi digunakan untuk menganalisis makna sosial tradisi munggah muluh dan maknanya. Keterhubungan antara keyakinan masyarakat bahwa ada sesuatu yang mendarah daging dalam warisan munggah muluh dengan pengertian muluh atau tradisi secara keseluruhan. Karena banyak anggota masyarakat yang terkena dampak praktik-praktik tradisional, baik mereka berpartisipasi secara aktif atau tidak, teknik sosiologis digunakan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa upacara adat munggah muluh merupakan contoh nyata bagaimana Islam dan budaya Jawa telah menyatu, dengan beragam komponen dari kedua budaya tersebut hidup berdampingan dan saling melengkapi untuk melestarikan ritual tersebut. Misalnya, dalam prosesi Selamatetan, ada dua komponen yang terlibat: makanan yang dipersembahkan, yang merupakan perwujudan budaya lokal Jawa, dan pembacaan doa, yang merupakan praktik Islami.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X6 SOSIAL DAN BUDAYA > 2X6.1 Masyarakat Islam |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Sejarah Peradaban Islam > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 16 Jan 2025 04:27 |
Last Modified: | 16 Jan 2025 04:27 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/23299 |
Actions (login required)
View Item |