Peran Konselor Adiksi Dalam Proses Pemulihan Perilaku Pecandu Narkoba Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bukit Doa

Mahendra, Jihan Goldaren (2024) Peran Konselor Adiksi Dalam Proses Pemulihan Perilaku Pecandu Narkoba Di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bukit Doa. Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.

[img] Text
Cover.pdf

Download (975kB)
[img] Text
BAB_I.pdf

Download (324kB)
[img] Text
BAB_2.pdf

Download (606kB)
[img] Text
BAB_3.pdf

Download (238kB)
[img] Text
BAB_4.pdf

Download (692kB)
[img] Text
BAB_5.pdf

Download (185kB)
[img] Text
Daftar_Pustaka (1).pdf

Download (450kB)

Abstract

Provinsi Sumatera Utara mendapatkan peringkat pertama angka prevalensi pengguna narkoba tertinggi di Indonesia. Dalam penanganan kasus narkoba sangat dibutuhkan adanya peran konselor adiksi dalam proses pemulihan atau rehabilitasi. Konselor adiksi merupakan jabatan fungsional yang mempunyai peran, tugas dan tanggungjawab dalam membantu orang yang memiliki gangguan ketergantungan zat adiksi seperti NAPZA. Di Institusi penerima Wajib Lapor Bukit Doa sudah terdapat 14 orang konselor adiksi namun, jumlahnya masih tidak seimbang atau belum memadai dengan jumlah residennya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peranan dari konselor adiksi dalam proses pemulihan perilaku pecandu narkoba di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Bukit Doa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap konselor adiksi, program manager, dan residen pecandu narkoba yang ada di IPWL Bukit Doa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para konselor adiksi telah menjalankan perannya dengan baik dan benar pada setiap program rehabilitasi, adapun peran yang dilakukan oleh konselor adiksi adalah melakukan assessment yang telah disesuaikan dengan Addiction Severity Index (ASI), mekalukan konseling secara individu dan juga kelompok melalui program Therapeutic Community, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan perilaku dan kegiatan rutin masing-masing residennya. Namun, saat ini konselor adiksi di IPWL Bukit Doa dalam menjalankan perannya tidak begitu optimal dikarenakan jumlah konselor dan residen yang ada di IPWL Bukit Doa tidak seimbang. Kurangnya jumlah konselor adiksi dan masih ada konselor yang tergolong baru serta belum mendapatkan pelatihan khusus yang menjadi salah satu faktor penghambat keberhasilan peran konselor adiksi dan menyebabkan kurang optimalnya para konselor adiksi dalam menjalankan perannya di IPWL Bukit Doa. Melalui penelitian ini diharapkan konselor adiksi di IPWL Bukit Doa dalam menjalankan perannya dapat ditingkatkan kompetensinya dan juga diseimbangkan jumlahnya sehingga proses pemulihan perilaku pecandu narkoba dapat berjalan lebih efektif dan optimal sesuai dengan program yang ada di IPWL Bukit Doa.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 14 Jan 2025 04:40
Last Modified: 14 Jan 2025 05:56
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/23175

Actions (login required)

View Item View Item