Perlindungan penumpang maskapai Air Asia QZ 8075 atas pembatalan penerbangan perspektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen

Khatami, Muhammad (2022) Perlindungan penumpang maskapai Air Asia QZ 8075 atas pembatalan penerbangan perspektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img] Text
cover.pdf

Download (965kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (406kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (465kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (386kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (189kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (964kB)

Abstract

Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan pada pasal 1 ayat 13 menyebutkan “Angkutan udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk mengangkut penumpang,kargo, dan/atau pos untuk satu perjalanan atau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara lain atau beberapa bandar udara”. Mobilitas masyarakat yang kian meningkat berdampak pada berkembangnya industri penyedia jasa transportasi udara. Durasi perjalan yang cukup singkat membuat orang pergi mengunakan pesawat mulai dari liburan sampai kalangan bisnis yang sering mengadakan perjalanan keluar negeri. Jasa tansportasi udara dianggap efektif untuk menghubungkan antara pulau yang satu dan lainya. Plus minus dalam dunia penerbangan tak dapat terelakkan salah satunya, hal yang cukup sering dialami oleh calon penumpang adalah terjadinya pembatalan jadwal penerbangan oleh pihak maskapai secara sepihak dan berujung pada pengembalian uang tiket atau istilah lain disebut refund. Refund juga disebut sebagai wanprestasi sebagaimana tertuang dalam pasal 1243 KUHPerdata. Menurut pasal 4 ayat 8 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen mengatur bahwa konsumen memiliki “hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya”. Gambaran kasus yang akan penulis kaji adalah pembatalan penerbangan yang dilakukan oleh maskapai Air Asia, menurut fakta yang ada bahwa terdapat kerugian yang dialami calon penumpang akibat pembatalan jadwal penerbangan secara sepihak yang dilakukan oleh maskapai Air Asia. Tindakan pembatalan dan sikap maskapai Air Asia yang abai akan hak-hak calon penumpang dapat tergolong kedalam perbuatan melawan hukum dengan melanggar ketentuan yang sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen serta melanggar skema perjanjian jual beli yang dilindungi menurut peraturan yang berlaku di Indonesia. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 Tentang Standart Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri merupakan peraturan turunan dari Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan yang mengatur tentang teknis standart pelayanan penumpang baik sebelum penerbangan, selama penerbangan dan sesudah penerbangan. Aturan ini menjadi barometer penulis untuk mengungkap fakta yang terjadi dilapangan apakah impelementasinya sesuai dengan peraturan yang berlaku atau malah sebaliknya.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Nurul Hidayah Siregar
Date Deposited: 25 May 2023 07:29
Last Modified: 25 May 2023 07:29
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/19356

Actions (login required)

View Item View Item