Fitriyani, Nur (2023) Konsep Muhâsabah Menurut Haris Al-Muhasibi (165 H/781 M 243 H/857 M). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
1.COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2.BAB I.pdf Download (954kB) |
|
Text
3.BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (867kB) |
|
Text
4.BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
5.BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
6.BAB V.pdf Download (420kB) |
|
Text
7.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
Abstract
Mu âsabah adalah salah satu pembahasan penting dalam kajian tasawuf. Mu âsabah adalah introspeksi, mawas diri atau meneliti diri, yakni menghitung- hitung perbuatan pada tiap tahun, tiap bulan, tiap hari, bahkan setiap saat. Oleh karena itu, mu âsabah tidak harus dilakukan pada akhir tahun, namun perlu dilakukan setiap saat. Termasuk memperhatikan niat dan tujuan suatu perbuatan yang akan dilakukan, serta melihat apakah perbuatan yang dilakukan bermanfaat atau tidak, menguntungkan atau merugikan. Melihat zaman saat ini, ada masalah- masalah jiwa yang tidak dapat diselesaikan dengan ilmu pengetahuan ilmiah, karena ini masalah yang ada dalam ilmu spiritual. Masalah tersebut seperti gangguan jiwa, kecemasan, stress, kebosanan hidup, dan lainnya. Maka dari itu melakukan mu âsabah sangat penting dalam kehidupan manusia, karena itu Haris al-Muhasibi membahas mu âsabah atau introspeksi diri dalam kitabnya Âdâbun Nufûs. Peneliti memandang bahwa pentingnya untuk melakukan penelitian mu âsabah Menurut Haris al-Muhasibi (165 H/781 M 243 H/857 M) Penelitian ini merupakan Studi Penelitian Tokoh melalui kajian pustaka (Library Research). Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga peneliti menjadi instrument yang bertindak sebagai alat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemukan bahwa konsep mu âsabah menurut al-Muhasibi yaitu dengan menjauhkan dan menolak hawa nafsu, memperbanyak mengingat kematian, mengetahui adanya balasan atas perbuatan yang dilakukan di hari akhir, dan menyadarkan manusia bahwa ada kekurangan pada perbuatan amalnya. Mu âsabah diri ini sangat relevan di zaman modern ini, karena dengan melakukan mu âsabah, seseorang akan memiliki tabiat yang baik, pemikiran positif, dan bermanfaat bagi orang lain. Seseorang yang sering melakukan mu âsabah akan memiliki moral yang berlandaskan al- Sunnah, dan dapat menjaga hubungan sosial dengan masyarakat.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konsep, Mu âsabah, Haris al-Muhasibi |
Subjects: | 2X7 FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA > 2X7.1 Falsafah |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Akidah dan Filsafat Islam > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 03 May 2023 02:17 |
Last Modified: | 03 May 2023 02:17 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/18997 |
Actions (login required)
View Item |