Nasution, Fera Siska (2022) Konsep Hombar Do Adat Dohot Ibadat Dalam Masyarakat Batak Angkola Studi Kasus Perkawinan Semarga Di Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
1 COVER, PENGESAHAN, PERNYATAAN, ABSTRAK, DAFTAR ISI.pdf Download (947kB) |
|
Text
2 BAB I FERA.pdf Download (391kB) |
|
Text
3 BAB II FERA.pdf Restricted to Repository staff only Download (419kB) |
|
Text
4 BAB III FERA.pdf Restricted to Repository staff only Download (242kB) |
|
Text
5 BAB IV FERA (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (357kB) |
|
Text
6 BAB V FERA.pdf Download (128kB) |
|
Text
7 DAFTAR PUSAKA & LAMPIRAN.pdf Download (937kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul Konsep Hombar do Adat dohot Ibadat Dalam Masyarakat Batak Angkola Studi Kasus Perkawinan Semarga Di Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara. Masyarakat Batak Tapanuli (Angkola) memiliki hukum adat. Hukum adat adalah hukum yang dibuat oleh masyarakat setempat, tidak tertulis yang mengatur tingkah laku manusia, dan ditaati oleh masyarakat secara turun temurun dari nenek moyang sampai sekarang. Perkawinan semarga merupakan perkawinan yang dilarang menurut hukum adat Batak. Perkawinan semarga adalah perkawinan yang terjadi antara seorang laki- laki bermarga Nasution dengan seorang wanita bermarga Nasution. Perkawinan semarga dilarang karena dianggap namariboto (saudara kandung). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi faktor penyebab pelarangan terhadap perkawinan semarga pada masyarakat Batak Angkola di Kecamatan Padang Bolak Julu, serta menjelaskan pandangan masyarakat Batak Angkola di Kecamatan Padang Bolak Julu, terhadap perkawinan semarga ditinjau dari Falsafah Hombar do Adat dohot Ibadat. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dan merupakan jenis penelitian etnografi dengan cara menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan masyarakat tertentu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dari hasil observasi lapangan, wawancara secara mendalam kepada pelaku perkawinan semarga, tokoh adat maupun masyarakat dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif analisis yang meliputi: pengumpulan data, penyaringan data, penggolongan dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh hasil bahwa pelarangan terhadap perkawinan semarga pada masyarakat Batak Angkola di Kecamatan Padang Bolak Julu disebabkan karena perkawinan semarga dapat merusak hubungan kekerabatan. Perkawinan semarga adalah perkawinan yang dianggap namariboto (saudara kandung), semarga adalah keturunan dari seorang kakek yang sama sehingga dapat merusak partuturan (panggilan tegur sapa). Perkawinan semarga juga dapat merusak marwah orang Batak. Perkawinan semarga dilarang untuk menghindari terjadinya perkawinan dongan sabutuha (saudara kandung), dan untuk memelihara rasa malu. Jika terjadi perkawinan semarga maka orang tua akan merasa malu pada masyarakat setempat karena telah melanggar hukum adat Batak. Perkawinan semarga menurut ajaran Islam sah hukumnya dan tidak ada larangan. Perkawinan semarga dilarang menurut hukum adat, dan untuk bisa diadatkan harus di hobar adat dan diberikan sanksi-sanksi adat (uhum) oleh tokoh adat maupun masyarakat setempat sesuai kesepakatan bersama.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | hombar do adat dohot ibadat, perkawinan semarga, Batak Angkola |
Subjects: | 2X6 SOSIAL DAN BUDAYA |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Akidah dan Filsafat Islam > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 26 Jan 2023 04:27 |
Last Modified: | 26 Jan 2023 04:27 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/17011 |
Actions (login required)
View Item |