Ameliah, Azizah (2022) Pembuatan Kecap Salak Manis Pedas Dan Kandungan Gizi Serta Uji Organoleptik. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
cover.pdf Download (621kB) |
|
Text
bab1.pdf Download (349kB) |
|
Text
bab2.pdf Restricted to Repository staff only Download (757kB) |
|
Text
bab3.pdf Restricted to Repository staff only Download (506kB) |
|
Text
bab4.pdf Restricted to Repository staff only Download (469kB) |
|
Text
bab5.pdf Download (222kB) |
|
Text
daftarpustaka.pdf Download (954kB) |
Abstract
Buah merupakan salah satu sumber vitamin, mineral, dan kaya enzim. Buah- buahan yang dapat diolah menjadi makanan dan minuman yang beraneka ragam salah satunya buah salak. Jenis salak yang tumbuh di Indonesia salah satunya adalah salak Padangsidimpuan ataupun Tapanuli Selatan sejak dahulu dikenal sebagai daerah penghasil buah salak yang tumbuh secara alami baik di kebun dan di pekarangan penduduk. Buah salak Padangsidimpuan memiliki kekhasan dibandingkan dengan salak jenis lainnya. Warna daging buah yang berserabut merah dan berserabut putih, rasa yang cukup manis tetapi sedikit terasa asam, legit, dan kelat berbeda dengan jenis salak lain seperti salak pondoh. Buah salak memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan. Menurut Mahmud et al. (2018), dalam setiap 100 g buah salak terdapat karbohidrat sebesar 12,8 g, dan serat sebesar 3,2 g.. Pemanfaatan daging buah salak dijadikan sebagai bahan pengganti dalam pembuatan kecap manis pedas. Selain itu buah salak juga melimpah dan mudah didapatkan. Pengolahan daging buah salak menjadi kecap juga bertujuan menambah keanekaragaman makanan yang pada umumnya kecap sendiri terbuat dari kedelai.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan gizi dan uji organoleptik atau sensoris masyarakat terhadap kecap salak manis pedas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan 2 perlakuan, perlakuan I buah salak halus sebanyak 50% gula merah cair sebanyak 35% cabai rawit hijau halus 15%, perlakuan II buah salak halus sebanyak 55% gula merah cair sebanyak 35% cabai rawit halus sebanyak 10%. Hasil dari penelitian ini rasa kecap salak manis pedas perlakuan I lebih disukai panelis dengan skor tertinggi yaitu 97 (86,15%), warna kecap salak manis pedas perlakuan I lebih disukai panelis dengan skor tertinggi 109 (87,2%), aroma kecap salak manis pedas perlakuan I lebih disukai dengan skor tertinggi 94 (75,2%) dan tekstur kecap salak manis pedas perlakuan I lebih disukai dengan skor tertinggi 102 (81,6%). Kandungan gizi tertinggi terdapat pada kecap salak manis pedas perlakuan pertama yaitu dengan hasil 28,5% karbohidrat dan 5,19% serat kasar yang terdapat pada kecap salak manis pedas.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Salak, Kecap, Manis, Pedas |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 640 Home economics and family living > 641 Food and drink |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 23 Dec 2022 04:43 |
Last Modified: | 23 Dec 2022 04:43 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/16720 |
Actions (login required)
View Item |