Nasution, Rizqyka Fadhilah (2021) Penerimaan Diri Orang tua Yang Mempunyai Anak Tunadaksa di SLB YPAC MEDAN. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Text
Skripsi Rizqyka Fadhilah Nasution.pdf Download (1MB) |
Abstract
Anak Tunadaksa adalah anak yang mengalami hambatan dalam bergerak dan berkomunikasi,sehingga memerlukan pendampingan oleh orang tua, keluarga terdekat dan orang-orang yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap anak dalam waktu yang tidak dapat ditentukan.Apapun penyebab ketunadaksaan yang dialami seorang anak, orang tua haruslah dapat menerima anugerah ini sebagai tanda syukur karena telah diberi kesempatan memiliki anak dari Sang Pencipta. Perasaan bingung, malu dan sedih sulit menerima kehadiran anak tuna daksa pada tahap awal merupakan suatu hal yang wajar dialami orang tua, akan tetapi orang tua tidak boleh larut dalam kesedihan yang berkepanjangan karena hal ini tidak akan bisa merubah sesuatu yang telah terjadi. Dengan meyakini adanya takdir baik dan buruk dari Allah, ikhtiar dan do’a adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi orang tua. Peneliti tertarik mengkaji tentang “Penerimaan Diri Orang tua Yang Mempunyai Anak TunaDaksa di SLB YPAC MEDAN” karena adanya anggapan yang salah dari sebagian masyarakat bahwa kehadirian anak tunadaksa adalah akibat dari kesalahan orang tua dan pendapat medis yang mengatakan adanya hubungan darah yang terlalu dekat dalam ikatan perkawinan ataupun karena keturunan. Untuk membuktikan anggapan yang salah dari masayarakat tersebut, peneliti mengkaji lebih dalam tentang anak tunadaksa,bagaimana penerimaan diri orang tua yang mempunyai anak tunadaksa dan bagaimana hambatan orang tua yang mempunyai anak tuna daksa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang diperoleh langsung dari sasaran penelitian maupun catatan dari sumber yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian yang didapat bahwa seorang anak menjadi tunadaksa bukanlah karena keturunan ataupun kesalahan orang tua, melainkan karena suatu penyakit yang mengakibatkan gangguan di otak sehingga anak tersebut menjadi anak tunadaksa. Dan untuk menerima diri sebagai orang tua yang mempunyai anak tunadaksa membutuhkan proses yang panjang untuk bisa menata hati agar bisa ikhlas menerima apa yang telah ditakdirkan. Adanya faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung orang tua lebih mudah menerima diri sebagai orang tua yang mempunyai anak tuna daksa walaupun banyak menghadapi hambatan.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tunadaksa, SLB YPAC MEDAN |
Subjects: | 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.9 Pendidikan khusus (spt.: pendidikan tuna netra) |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan Penyuluhan Islam > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mr Muhammad Aditya |
Date Deposited: | 11 Aug 2022 04:26 |
Last Modified: | 11 Aug 2022 04:26 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/14940 |
Actions (login required)
View Item |