Harahap, Ahmad Kamil (2013) Pernikahan Ulang Bagi Wanita Hamil Karena Zina (Implementasi Mazhab Syafi’i Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Medan). Masters thesis, Pascasarjana UIN-SU.
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (770kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (770kB) | Preview |
|
|
Text
Bab III.pdf Download (304kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (798kB) | Preview |
|
|
Text
cover.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (366kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (478kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Banyaknya hasil survei merupakan fakta, bahwa semakin bebasnya pergaulan generasi muda saat ini. Di antaranya menyatakan 39 % remaja di kota-kota besar termasuk kota Medan, pernah melakukan seks bebas sebelum nikah dan telah kehilangan keperawanan, bahkan tidak sedikit yang mengalami kasus hamil di luar nikah. Adanya permintaan anggota masyarakat tentang nikah ulang karena hamil disebabkan zina. Padahal nikah pertama dahulu sudah dilakukan berdasarkan syariat. Inilah persoalan hukum di masyarakat, terdapatnya kesenjangan antara praktek masyarakat dengan mazhab Syafi’i yang diklaim para pakar hukum Islam sebagai mazhab mayoritas masyarakat Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum pernikahan wanita hamil karena zina dalam mazhab Syafi’i, untuk mengetahui pemahaman dan praktek hukum masyarakat kota Medan tentang pernikahan ulang wanita hamil karena zina, dan untuk mengetahui korelasi praktek masyarakat kota Medan dengan mazhab Syafi’i tentang wanita hamil karena zina. Untuk menjawab persoalan tersebut diperlukan sebuah penelitian hukum. Dalam konteks hukum Islam, tingkat ke-empiris-an hukumnya terletak pada praktek yang dilakukan oleh masyarakat Islam di dalam satu daerah tertentu dan suatu waktu tertentu. Bahwa realitas hukum adalah hukum dalam tindakan (law in action). Pada level ini layak diteliti, karena praktek masyarakat bisa sangat variatif dan berbeda dengan hukum secara teoritis. Dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sebahagian masyarakat kota Medan belum puas dengan pendapat mazhab Syafi’i yang menyatakan pernikahan wanita hamil sebab zina tidak perlu diulangi setelah melahirkan kandungannya. Ini dibuktikan begitu lahir mereka atau para orang tua merasa ada sesuatu yang kurang dalam pernikahan yang dahulu, sehingga diperlukan pernikahan ulang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pendapat mazhab Syafii belum sepenuhnya memuaskan perasaan masyarakat kota Medan secara keseluruhan. Akhirnya tulisan ini masih perlu penyempurnaan dan pembenahan dalam memberikan pemahaman bagi masyarakat kota Medan yang terus berkembang.
Jenis Item: | Skripsi (Masters) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2X4.31 Nikah |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Program Magister > Hukum Islam |
Pengguna yang mendeposit: | Mr. Imran Benawi |
Date Deposited: | 01 Nov 2016 08:19 |
Last Modified: | 01 Nov 2016 08:19 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/957 |
Actions (login required)
View Item |