Perilaku Politik Kalangan Sufi Studi Kasus di Pesantren Persulukan Tareqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis Tanjung Morawa.

Dawani, Dinda Wirly (2017) Perilaku Politik Kalangan Sufi Studi Kasus di Pesantren Persulukan Tareqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis Tanjung Morawa. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
Perilaku Politik Kalangan Sufi.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Kelompok-kelompok agama dalam lingkungan sosial punya peran penting dalam masyarakat Indonesia. Tidak hanya di bidang agama, shalat, baca do’a, juga dalam bidang sosial lainnya, termasuk bidang politik. Oleh karena itulah, kelompok-kelompok agama yang terlibat dalam kegiatan politik harus menentukan sikapnya di dalam berpolitik tersebut. Kelompok agama yang menjadi objek penelitian penulis dalam skripsi ini adalah Jama’ah Tareqat Naqsyabandiyah Yayasan Jabal Qubis, Tanjung Morawa. Tujuan penulisan Skripsi ini adalah memberi pengertian terhadap masyarakat dan pembaca sekalian bahwasanya orang-orang sufi tidak hanya berhadapan dengan urusan akhirat atau agama saja, namun mereka juga berperan dalam urusan duniawi, terkhusus dalam peranan mereka terhadap perpolitikan, baik di daerah, maupun di negara Indonesia, serta untuk mengetahui perilaku politik yang terjadi di kalangan orang-orang sufi atau orang-orang tareqat Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode wawancara, observasi, dan studi dokumen. Subjek penelitian ini adalah Tuan Guru, Khalifah/Syarifah Besar, Khalifah/Syarifah, dan beberapa jama’ah tareqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa. Dalam hal ini, jamaah tariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa mempunyai jenis budaya politik partisipatif (aktif). Sedangkan tipe sikap politiknya adalah moderat, yaitu sikap politik suatu masyarakat atau kelompok yang selalu menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrem atau cenderung ke arah jalan tengah. Hal ini terlihat dari pendapat Tuan Guru yang mengatakan bahwa umat Islam boleh saja berpolitik, bahkan di anjurkan berpolitik, namun harus mengikuti teladannya Rasulullah Saw karena selain sebagai seorang Rasul juga sebagai pemimpin negara. Rasulullah juga mengajarkan umatnya untuk berpolitik.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X6 SOSIAL DAN BUDAYA
2X6 SOSIAL DAN BUDAYA > 2X6.2 Politik
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Pemikiran Politik Islam > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mrs. Triana Santi
Date Deposited: 21 Oct 2019 07:56
Last Modified: 21 Oct 2019 07:56
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/6848

Actions (login required)

View Item View Item