Daraini, Ali Fathi (2018) Tafsir Ayat Shirath, Sabil, Thariq, Dan Salkan Dalam Alquran (Studi Analisis Tafsir Al-Qurthuby). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
|
Text
ALI FATHI DARAINI.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Skripsi penulis berjudul “Tafsir Ayat Shirath, Sabil, Thariq, Dan Salkan Dalam Alquran (Studi Analisis Tafsir Al-Qurthuby)”. Penelitian ini adalah penelitian normatif, dan jenis penelitian library research/ studi pustaka. Sumber primer dalam penelitian ini adalah karya Abu `Abdullah Muhammad ibn Ahmad ibn Abi Bakar al-Qurthuby, yakni Tafsir al-Jami` li Ahkam al-Quran; wa al-Mubayyan lima Tadhammanah min as-Sunnah wa Ay al-Furqan. Ayat yang dijadikan objek penelitian: 1). Shirath: a. QS. Al-Fatihah/1:6-7 dan, b. QS. An-Nahl/16:121. 2). Sabil: a. QS. An-Nahl/16;125, b. QS. Nuh/ 71:20, c. QS. An-Nisa’/4:115, d. QS. Al-Maidah/5:12,16, QS. Al-An`am/6:55. 3). Thariq: QS. An-Nisa’/4:168-169. 4). Salkan: a. QS. Thaha/20:53, b. QS. Al-Muddatstsir/74:42, c. QS. Asy-Syu`aro/26:200, d. QS. Az-Zumar/39:21, e. QS. Al-Hijr/15:12. 5). Ayat yang termaktub kata sabil dan shirath: QS. Al-Maidah/5:16. 6). Ayat Tambahan Untuk Mencari Makna Kata Shirath, Sabil, Thariq dan Salkan: shirath: QS. al-Fatihah/1:6, untuk kata sabil: QS. Ali `Imran/3:169, untuk kata thariq: QS. Thaha/20:63, dan untuk kata salkan: QS. al-Hijr/15:12. Penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah, yakni: 1). Apakah tafsir ayat shirath, sabil, thariq dan salkan dalam Alquran?, 2). Bagaimana penafsiran al-Qurthuby mengenai kata shirath, sabil, thariq, dan salkan dan deriviasinya terdapat dalam Alquran? Adapun hasil penelitian skripsi ini sebagai berikut: 1. Secara umum, penggunaan kata shirath, sabil, thariq, dan salkan dimaknai dengan jalan; 2. Kata shirath hampir secara keseluruhan bermakna jalan kebaikan, meskipun tanpa adanya gandengan kata setelahnya yang bertujuan untuk kebaikan. Kecuali hanya terdapat 1 di artikan dengan makna sindiran QS. Asy-Syu`ara/42:53. Kata sabil, thariq dan salkan, tidak bisa dimaknai secara jalan kebaikan atau keburukan, tergantung gandengan kata yang terdapat setelahnya; 3. Berkaitan dengan gandengan dengan lafaz Allah, maka kata shirath hanya satu kali, kata sabil sebanyak 51 kali. Sedangkan kata thariq dan salkan tidak satu ayatpun digandengkan dengan lafaz Allah. 4. Secara kebahasaan penggunaan wazan fi`il amar/ kata kerja perintah hanya terdapat dalam kata salkan, yakni terdapat dalam QS. Al-Qashsh/28:32, QS. Al-Mukminun/23:27, QS. An-Nahl/16:69, QS. Al-Haqqah/69:32. Sedangkan kata shirath, sabil dan thariq tidak terdapat; 5. Dapat dipahami, kata shirath apabila dibandingkan dengan ketiga kata yang lainnya, yakni kata sabil, thariq dan salkan, maka diibaratkan jalan lebar/ jalan utama, sedangkan kata sabil, thariq dan salkan, adalah jalan-jalan kecil, untuk menuju jalan utama itu.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X2 HADIS DAN ILMU TERKAIT > 2X2.1 Ilmu Hadist |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Al-quran dan Tafsir > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Novita Sari |
Date Deposited: | 02 Aug 2019 09:33 |
Last Modified: | 02 Aug 2019 09:33 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/6211 |
Actions (login required)
View Item |