Suhada, Laila (2018) Pandangan Ulama Kabupaten Aceh Tenggara Mengenai Tradisi Pemamanan Dalam Walimatul ‘Ursi (Studi Kasus Di Desa Perapat Hilir Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Meddan.
|
Text
SKRIPSI.pdf Download (761kB) | Preview |
Abstract
Walimah adalah bentuk rasa syukur dengan mengundang para kerabat, tetangga dan sekitarnya, agar mereka mengetahui bahwa telah diadakan pernikahan antara seorang laki-laki dan perempuan serta agar terhindar dari fitnah. Pemamanan merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat di Desa Perapat Hilir Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Pada dasarnya tradisi pemamanan merupakan upaya tolong menolong secara suka rela antara kakak dan adik dalam struktur kekerabatan terhadap sesorang yang memilki hajat walimatul ‘ursi. Namun kenyataan yang terjadi dimasyarakat, paman harus berhutang demi memenuhi keinginan dari sauadara perempuan dan keponaknnya agar walimah itu terlihat mewah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna pemamanan dalam walimatul ‘ursi menurut pendapat Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tenggara terhadap Praktik Pemamanan di Desa Perapat Hilir Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Dengan pendekatan konseptual dan sosiologi, skripsi ini menggambarkan beberapa data yang diperoleh di lapangan, baik dengan wawancara, observasi, maupun dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Kemudian dilanjutkan pada proses editing dan analisis. Selain itu proses analisis tersebut juga didukung dengan pandangan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tenggara sebagai referensi untuk menganalisis data yang diperoleh dari lapangan. Sehingga dengan proses semacam itu, dapat diperoleh kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang di atas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Pemamanan yang dilakukan masyarakat Desa Perapat Hilir Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara disebabkan unsur keterpaksaan dan hilangnya marwah seorang paman apabila tradisi pemamanan ini tidak dilaksanakan, dengan cara masyarakat dan para kerabat akan mengucilkan paman yang tidak mau melaksanakan tradisi pemamanan. Berdasarkan pandangan MPU Kabupaten Aceh Tenggara bahwa Tradisi Pemamanan boleh di laksanakan apabila tidak terjadi hutang puitang antara paman dengan pihak lain demi memenuhi keinginan keponakannya, namun apabila hal itu terjadi maka Tradisi Pemamanan haram untuk dilaksanakan, karena berdasarkan Hadits Rasulullah dan pendapat para Jumhur Ulama bahwa Hukum Mengadakan walimah itu sunnah mu’akkad, dan disesuaikan dengan kondisi di saat lapang atau sempit. Kata Kunci: Pandangan Ulama, Tradisi, Pemamanan, Walimatul ‘Ursi, Aceh Tenggara
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2X4.39 Aspek munakahat lainnya |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Hildayati Raudah |
Date Deposited: | 01 Mar 2019 07:29 |
Last Modified: | 01 Mar 2019 07:29 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/5348 |
Actions (login required)
View Item |