Hudafi, Hamsah (2018) Tinjauan terhadap tingginya angka perceraian akibat perkawinan usia muda di wilayah hukum mahkamah syari’ah simpang tiga redelong kabupaten bener meriah, provinsi Aceh. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Meddan.
|
Text
hamsah.fdf.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Maraknya kasus perceraian di Kabupaten Bener Meriah yang cendrung meningkat dari tahun ketahun dan sebagian besar disebabkan oleh pernikahan usia muda yang kerap sekali dilakukan oleh masyarakat setempat. Berdasarkan hal tersebut penulis merumuskan masalah bagaimana tingkat perceraian di mahkamah syriah simpang tiga redelong kabupaten bener meriah, Apakah ada Hubungan yang jelas antara tingginya perceraian dengan perkawinan usia muda, langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk mengurangi perkawinan usia muda dikabupaten bener meriah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak kasus perceraian yang terjadi di Mahkamah syariah simpang tiga redelong kabupaten bener meriah, untuk mengetahui apakah benar tingginya perceraian di bener meriah ada hubungannya dengan perkawinan usia muda, untuk mengetahui apa saja langkah-langkah yang telah dilakukan oleh tokoh masyarakat untuk mengurangi pernikahan usia muda di kabupaten bener meriah dan merupakan sebab tingginya angka perceraian di bener meriah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode content analisis terutama putusan hakim di mahkamah syariah simpangtiga redelong kabupaten bener meriah yang menyangkut tentang perceraian. Objek dalam penelitian ini adalah 7 orang. Dari mahkamah syariah simpang tiga redelong berjumlah 3 orang yaitu ketua mahkamah syar’iyah, panitra,staf. Dan dari 4 orang dari instansi dan tokoh masyarakat. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara, observasi dan dokumensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka perceraian di mahkamah syar’iyah simpang tiga redelong itu sangat tinggi dari tahun ketahun yang di sebabkan oleh perselisihan terus – menerus, Ekonomi dalam keluarga, KDRT, ditinggal salah satu pihak , dan lain sebagainya. Hubungan tingginya perceraian dengan perkawinan usia muda memiliki hubungan yang sangat jelas dikarenakan pola pikir yang belum matang dan sebenarnya masih di jenjang pendidikan akan tetapi mereka langsung menikah dan karena belum adanya kematangan antara kedua mempelai disitulah terjadinya perceraian. Adapun langkah yang dilakukan dalam mengurangi angka perceraian akibat pernikahan usia muda di kabupaten bener meriah adalah idealnya umur atau kematangan kedua calon mempelai, adanya penyuluhan tentang perkawinan di masyarakat, peran orang tua dalam mendidik anakanya, apabila ada konplik maka dilakukan perdamaian melalui keluarga, melakukan sosialisasi tentang hukum perkawinan.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2X4.33 Putusnya perkawinan |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Hildayati Raudah |
Date Deposited: | 22 Jan 2019 09:01 |
Last Modified: | 22 Jan 2019 09:01 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/5128 |
Actions (login required)
View Item |