Impeachment Presiden Abdurrahman Wahid menurut perspektif fiqih siyasah

Ramadhan, Ashari (2018) Impeachment Presiden Abdurrahman Wahid menurut perspektif fiqih siyasah. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
Skripsi Ashari.pdf - Submitted Version

Download (774kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam tiga rumusan masalah yaitu : Bagaimana Impeachment Presiden menurut perspektif Fiqih Siyasah? Bagaimana latarbelakang terjadinya Impeachment Presiden Abdurrahman Wahid? Bagaimana pandangan Fiqih Siyasah terhadap Impeachment Presiden Abdurrahman Wahid? Pada penelitian ini mengunakan teknik studi kepustakaan ( lib rary research ) yang dianalisis secara kualitatif kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan (statue approach ), dan syar ’ i , yaitu pendekatan yang mengkaji dan menganalisa masalah dengan menggunakan prinsip-prinsip dan berdasarkan data kepustakaan melalui library research . Dalam kajian Fi q h Si y a s a h yang berhak memberhentikan Presiden/ khalifah adalah Pertam a , Mahkamah Mazhalim dengan Majelis Syuro . Mahkamah Mazhalim yang merupakan pemegang kekuasaan tertingi didalam bidang peradian, akan memutus secara adil untuk memberhentikan kalifah dengan memperhatikan, memeriksa dan menilai secara hukum atas tindakan sewenang-wenangan. Kedua, M a jelis S y u r o memberhentian Presiden/ khalifah melalui musyawarah, mufakat atau kesepakatan mayoritas, ketika khalifah melakukan pelanggaran hukum yang keluar dari syari’at Islam maka yang akan mengidentifikasih hal tersebut adalah Majelis Syuro atau yang dikenal dengan Ahlul halli wal aqdi , merekalah yang akan memantau jalannya pemerintahan termasuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh khalifah . Presiden Abdurrahman Wahid diberhentikan dari jabatan presiden melalui Sidang Istimewa MPR tanggal 23 Juli 2013 dengan alasan bahwa presiden dinyatakan telah melanggar haluan negara setelah sebelumnya menolak untuk memberikan pertanggungjawaban kepada MPR. Menurut pandangan Fi qi h Si y a s a h , proses Impeachment presiden Abdurrahman Wahid dalam Sidang Istimewa MPR menggunakan cara Suara Mayoritas dengan alasan bahwa Presiden Abdurrhaman Wahid telah hilangnya sifat ‘ Adalah atau hilangnya rasa keadilan dalam diri seorang presiden.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah
Pengguna yang mendeposit: Mr Fauzi Ep
Date Deposited: 13 Dec 2018 04:02
Last Modified: 13 Dec 2018 04:02
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/4670

Actions (login required)

View Item View Item