Hukum Pengadaan Konsumsi Takziah Pada Acara Tahlilan Oleh Ahli Musibah Menurut Tokoh Al Washliyah dan Tokoh Muhammadiyah (Studi Kasus Di Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu)

Nasution, Juraidah (2018) Hukum Pengadaan Konsumsi Takziah Pada Acara Tahlilan Oleh Ahli Musibah Menurut Tokoh Al Washliyah dan Tokoh Muhammadiyah (Studi Kasus Di Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatea Utara Medan.

[img]
Preview
Text
Skripsi Juraidah Nasution.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “Hukum Pengadaan Konsumsi Takziah Pada Acara Tahlilan Oleh Ahli Musibah Menurut Tokoh Muhammadiyah dan Tokoh Al Washliyah (Studi Kasus Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu)”. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan tokoh Muhammadiyah dan Tokoh Al Washliyah di Kecamatan Bilah Hilir tentang bagaimana pengadaan konsumis takziah pada acara tahlilan. Penelitian ini merupakan metode penelitian lapangan yang melihat langsung bagaimana praktek di masyarakat Kecamatan Bilah Hilir. Untuk mengetahui jawaban dari penelitian ini, maka penulis mengambil data wawancara langsung kepada tokoh Muhammadiyah dan tokoh Al Washliyah di Kecamatan Bilah Hilir, mengambil dari buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian dan melakukan wawancara kepada masyarakat Kecamatan Bilah Hilir. Sesuai penelitian yang sudah penulis teliti bahwa ada dua praktek yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Bilah Hilir. Pertama, masyarakat menyediakan makanan dengan alasan sebagai bentuk sedekah. Kedua, masyarakat yang tidak menyediakan makanan dengan alasan harusnya yang menyediakan itu tetangga bukan ahli musibah. Studi kasus yang diteliti oleh penulis juga mendapat pandangan dari tokoh Muhammadiyah yang menyatakan bahwa makanan harus disediakan oleh tetangga sesuai hadis yang digunakan tentang kabar kematian Ja’far. Tokoh Al Washliyah menyatakan bolehnya ahli musibah menyediakan makanan asal tidak memberatkan dengan hadis dari Aisyah r.a tentang pemuda yang bertanya mengenai kematian ibunya, makanan takziah pada acara tahlilan itu bentuknya sedekah dari ahli musibah. Setelah penulis meneliti, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat lebih dominan menyediakan makanan takziah pada acara tahlilan yang sesuai dengan pendapat Al Washliyah. Sebab penyediaan itu bukan unsure paksaan dan merupakan sebuah kewajiban dari keluarga yang hidup untuk membantu keluarga yang sudah meninggal terlebih dahulu.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.1 Ibadah > 2X4.16 Masalah pengurusan orang sakit dan jenazah, > 2X4.163 Ta’ziyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab
Pengguna yang mendeposit: Mrs Hildayati Raudah
Date Deposited: 15 Sep 2018 08:05
Last Modified: 15 Sep 2018 08:05
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/4271

Actions (login required)

View Item View Item