Hak ijbar wali di desa perupuk kecamatan lima puluh kab. batubara ditinjau dari uup no.1 tahun 1974

Habibi, Ilham (2017) Hak ijbar wali di desa perupuk kecamatan lima puluh kab. batubara ditinjau dari uup no.1 tahun 1974. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
Skripsi Ilham Habibi.pdf - Submitted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Hak Ijbar Wali dalam menikahkan anaknya, terjadi perbedaan pendapat. Menurut Imam Malik dan Abu Hanifah bahwa janda belum dewasa boleh dipaksa menikah oleh wali nikah, sedangkan Imam al-Syafi'i berpendapat bahwa janda belum dewasa tidak boleh dipaksa menikah oleh wali nikah Kemudian dalam Undang-undang perkawinan No 1 Tahun 1974 Pasal 45 ayat 2 menyebutkan bahwa kewajiban orang tua berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus. Dalam masyarakat Perupuk, banyak orang tua yang memkasakan anaknya yang sudah janda untuk segera menikah, misalnya Bapak Muslim beliau mempunyai anak 3 Orang 1 Laki-laki dan 2 Perempuan, semua anaknya ini sudah menikah akan tetapi anaknya yang paling kecil itu masih umur 15 Tahun sudah menikah, tak lama mereka menikah suami dari anak bapak Muslim itu meninggal dunia, setelah habis masa iddah anaknya ini maka bapak muslim pun memaksa anaknya untuk segera menikah. Dan adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsep UUP No. 1 Tahun 1974 tentang Hak Ijbar Wali, untuk mengetahui pendapat masyarakat desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kab. Batubara tentang Hak Ijbar Wali, untuk mengetahui Pendapat tokoh masyarakat desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Kab. Batubara tentang Hak Ijbar Wali Kemudian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field resaech), yaitu suatu penelitian yang meneliti obyek di lapangan untuk mendapatkan data dan gambaran yang jelas dan konkrit tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang di teliti dengan menggunakan pendekatan social Dalam Undang-undang tahun 1974 tentang perkawinan tidak mengakui adanya hak Ijbar. Sehingga perkawinan yang dilakukan dengan adanya paksaan dari pihak lain tidak sah, dan apabila sudah terjadi perkwinan maka yang bersangkutan dapat melakukan pembatalan di depan pengadilan, Pendapat Masyarakat Desa Perupuk tentang Hak Ijbar Wali dalam pernikahan Janda yang masih di bawah Umur orang tua selalu ikut campur dalam perjodohan anaknya tersebut disebabkan supaya anak itu cepat menikah dan tidak salah pilih pasangannya lagi. Pandangan Tokoh masyarakat terhadap Hak Ijbar Wali dalam pernikahan janda yang masih di bawah umur, menurut mereka orang tua berhak ikut campur dalam perjodohan anaknya walaupun anaknya tersebut sudah janda, menurut mereka itulah lebih mashlahat terhadap anaknya, ketimbang anaknya salah pilih pasangan hidupnya.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah
Pengguna yang mendeposit: Mr Fauzi Ep
Date Deposited: 09 Apr 2018 04:40
Last Modified: 09 Apr 2018 04:40
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/3508

Actions (login required)

View Item View Item