Solin, Dediwansah (2017) Faktor penyebab tingginya golput pada pilpres tahun 2014 di masyarakat kecamatan gunung meriah kabupaten aceh singkil terkait fatwa mui tentang golput. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
|
Text
DEDI WANSAH SOLIN (23133005).pdf - Submitted Version Download (872kB) | Preview |
Abstract
Permaslahan dalam penelitian ini adalah “Faktor Penyebab Tingginya Golput Pada Pilpres Tahun 2014 di Masyarakat Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil Terkait Fatwa MUI Tentang Golput”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas partisipasi masyarakat di Kecamatan Gunung Meriah pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014, serta mengetahui bagaimana Implementasi fatwa MUI tentang haramnya golput di Kecamatan Gunung Meriah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, pada lima Desa yaitu Desa Rimo, Desa Tanjung Betik, Desa Labuhan Kera, Desa Sianjo-Anjo, dan Desa Penjahitan. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat serta tokoh masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Meriah. Objek pada penelitian ini adalah partisipasi masyarakat dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 di Kecamatan Gunung Meriah kabupaten Aceh Singkil. Berdasarkan analisis data dalam pelaksanaan pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 di Kecamatan Gunung Meriah ada sebanyak 56 persen responden yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan responden yang mengetahui manfaat dari pemilu Presiden dan Wakil Presiden tersebut sekitar 63 persen. Dan responden yang tidak mengetahui adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya golput itu sebanyak 94 persen. Itu berarti fatwa MUI tentang haramnya golput tersebut kurang berpengaruh untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Kecamatan Gunung Meriah pada pilpres tahun 2014. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan Tentang partisipasi masyarakat tersebut masih sangat kurang atau rendah, dimana sebagai faktor penyebabnya adalah sebagai berikut : 1. adanya agenda lain pada hari “H” pencoblosan sehingga masyarakat tidak dapat ikut untuk memilih pada saat pemilihan. 2. adanya sikap pesimis terhadap siapapun yang akan terpilih menjadi pemimpin. 3. tidak ada implementasi langsung kepada masyarakat dari KIP/KPU, berbeda dengan PILEG atau PILKADA yang langsung berimplementasi kepada masyarakat. 4. masyarakat kurang menaruh simpati terhadap pilpres ini, karena masyarakat berpikir presiden ini terlalu jauh dari mereka. Dengan adanya fatwa MUI tentang haramnya golput tersebut belum menjadikan sebuah dorongan bagi masyarakat agar terus meningkatkan partisipasinya dalam pemilu, ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi di masyarakat Kecamatan Gunung Meriah yang masih sangat rendah/kurang.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah |
Pengguna yang mendeposit: | Mr Fauzi Ep |
Date Deposited: | 05 Jan 2018 08:09 |
Last Modified: | 05 Jan 2018 08:09 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/3133 |
Actions (login required)
View Item |