Anwar, Syaiful (2024) Pandangan Ulama Kabupaten Asahan Tentang Hukum Menggunakan Harta Warisan Untuk Kenduri Kematian (Studi Kasus di Desa Meranti Kecmatan Meranti Kabupaten Asahan). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
![]() |
Text
Cover (3).pdf Download (311kB) |
![]() |
Text
Bab_I (2).pdf Download (414kB) |
![]() |
Text
Bab_II (1).pdf Download (367kB) |
![]() |
Text
Bab_III (1).pdf Download (210kB) |
![]() |
Text
Bab_IV (2).pdf Download (338kB) |
![]() |
Text
Bab_V (2).pdf Download (105kB) |
![]() |
Text
Daftar_Pustaka (1).pdf Download (405kB) |
Abstract
Di desa Meranti Kabupaten Asahan pelaksanaan kenduri kematian sudah menjadi tradisi yang mengakar ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat Desa meranti bahwa biaya yang digunakan diambil dari sebagian harta warisan yang belum dibagikan. sedangkan Sebagaimana diketahui bahwa yang wajib dikeluarkan dari harta warisan ada tiga perkara yaitu: perawatan mayit, membayar hutang-hutang mayit, dan pelaksanaan wasiat. Apabila selesai tiga perkara tersebut barulah boleh dilakukan pembagian harta warisan kepada ahli waris. Desa Meranti, dalam kehidupan sosial masyarakatnya, kenduri kematian adalah tradisi yang mengakar dan dilakukan secara turun-temurun sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengubahnya. Oleh karena itu penelitian ini dirumuskan pada tiga rumusan masalah, yakni pertama, Bagaimana praktik pembagian harta warisan untuk kenduri kematian di Desa Meranti Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Yang kedua, apa faktor penyebab masyarakat desa Meranti dalam menggunakan harta warisan untuk acara kenduri kematian. Yang ketiga, bagaimana pandanga ulama terhadap penggunaan harta warisan untuk kenduri kematian di desa meranti. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik pembagian harta waris untuk kenduri kematian di Desa Meranti Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan harta warisan untuk kenduri kematian. Untuk mengetahui pandangan ulama Kabupaten Asahan terhadap penggunaan harta warisan untuk kenduri kematian di desa meranti. Untuk mendapatkan jawaban atas rumusan masalah tersebut, maka studi ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Data serta informasi bersumber dari bahan pustaka dan Informan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah bersumber dari tempat penelitian, wawancara, observasi serta dokumen-dokumen baik dari buku, jurnal maupun artikel. Hasil dari penelitian ini adalah pembagian harta waris di Desa Merantai yang masyarakatnya sebagian besar memilih menggunakan hukum kewarisan islam karena mayoritas masyarakatnya adalah muslim. Namun walaupun begitu masih banyak yang belum paham cara pembagiannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa selain menggunakan hukum kewarisan islam tidak sedikit dari masyarakat Desa meranti yang melaksanakan pembagian harta waris dengan cara mengeluarkan sebagian harta warisan untuk kenduri kematian sebelum harta tersebut dibagikan kepada ahli waris. Faktor yang menyebabkan masyarakat mengeluarkan sebgaian harta warisan yang belum digunakan untuk kenduri kematian adalah karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat dari generasi ke generasi, karena faktor ekonomi, karena faktor kurangnya pengetahuan secara luas tentang kedudukan harta warisan sebelum harta itu dibagikan. kesimpulannya adalah Menurut pandangan ulama Aasahan Penggunaan harta warisan yang belum dibagikan untuk kenduri kematian adalah tidak boleh. Sedangkan pendapat ulama yang lain mengatakan bahwa tidak boleh digunakan selama kewajiban yang lain belum terpenuhi. Dan boleh digunakan selama tidak ada yang keberatan dari pihak ahli waris.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.4 Hukum Waris / Faraid |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 07:56 |
Last Modified: | 11 Feb 2025 07:56 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/25361 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |