Larangan Berbicara Tanpa Ilmu (Analisis Penafsiran Sayyid Qut}b dalam tafsir Fizilalil Al- Qur'an surat Al-isra': 36)

Hasibuan, Anwar Arif (2024) Larangan Berbicara Tanpa Ilmu (Analisis Penafsiran Sayyid Qut}b dalam tafsir Fizilalil Al- Qur'an surat Al-isra': 36). Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.

[img] Text
cover_anwar_,.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB_I (1).pdf

Download (661kB)
[img] Text
BAB_II (1).pdf

Download (714kB)
[img] Text
BAB_III (1).pdf

Download (468kB)
[img] Text
BAB_IV (1).pdf

Download (605kB)
[img] Text
BAB_V (1).pdf

Download (206kB)
[img] Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (439kB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang larangan berbicara tanpa ilmu yang terkandung dalam surat Al-isra‟: 36 melalui analisis sayyid Qut{b dalam bukunya Tafsir Fi Z{ila>li Al-qur’an, Permasalahan yang harus dijawab adalah bagaimana larangan yang terkandung dalam surat Al-isra‟:36 dan apa pengertian larangan berbicara tanpa ilmu secara bahasa dan umum dan bagaimana pandangan Sayyid Qut{b dalam menafsirkan ayat 36 surat Al-isra‟ dan bagaimana pendapat ulama tafsir lain dalam menafsirkan ayat Al-isra‟:36. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode tahlili, suatu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur‟an dan seluruh aspeknya. Artinya Mufassir mengikuti susunan ayat sesuai mushaf, mengemukakan arti kosakata, penjelasan arti global ayat, mengemukakan munasabah dan membahas sabab an-Nuzul, disertai Sunnah Rasul, pendapat sahabat, tabi‟i dan pendapat penafsir itu sendiri.Dan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan, dan menguraikan sesuatu hal menurut apa adanya atau karangan yang melukiskan sesuatu. Dan jenis penelitian ini library research (penelitian kepustakaan), yaitu mengambil pada semua jenis data yang berhubungan dengan penelitian baik berupa buku, jurnal, dan bahan-bahan tertulis lainnya. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa penafsiran sayyid Qut}b dalam tafsir fi>z{ila>li Alquran terhadap surat Al-isra‟:36 dapatlah ditarik kesimpulan Larangan mengikuti yang tidak ada pengetahuan tentangnya, sayyid Qutb mengharuskan kita bersikaf klarifikatif dalam menerima berita, dan tuntunan tanggung jawab dan menjadikan ayat ini sebai metodologi ilmiah.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X1 AL QURAN DAN ILMU TERKAIT > 2X1.1 Ilmu-ilmu Al-Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Al-quran dan Tafsir > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 07 Feb 2025 07:25
Last Modified: 07 Feb 2025 07:25
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/25092

Actions (login required)

View Item View Item