Ahar Pernikahan Berupa Hafalan Al-Qur’an Menurut Mazhab Syafi’i (Studi Kasus Guru-Guru Tahfiz Di Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara)

Baihaqi, Ahmad (2024) Ahar Pernikahan Berupa Hafalan Al-Qur’an Menurut Mazhab Syafi’i (Studi Kasus Guru-Guru Tahfiz Di Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.

[img] Text
2__Cover.pdf

Download (668kB)
[img] Text
3__BAB__I.pdf

Download (278kB)
[img] Text
4__BAB__II.pdf

Download (282kB)
[img] Text
5__BAB__III.pdf

Download (142kB)
[img] Text
6__BAB__IV.pdf

Download (226kB)
[img] Text
7__BAB__V.pdf

Download (102kB)
[img] Text
8__Daftar_Pustaka_dan_Lampiran.pdf

Download (337kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul ‚Mahar Pernikahan Berupa Hafalan Al Qur’an Menurut Mazhab Syafi’i (Studi Kasus Guru-Guru Tahfiz Di Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara)‛. Bahwa mahar atau mas kawin sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab Fiqih Mazhab Syafi’i ialah pemberian wajib seorang suami kepada istrinya sebab berlangsungnya akad pernikahan dan mesti dengan sesuatu yang memiliki nilai ekonomis atau bisa diperjual belikan. Namun dibelakang hari muncul semacam trend dikalangan muda mudi muslim dimana mereka memberi atau meminta mahar atau berupa hafalan Al Qur’an yang dibacakan pada saat berlangsungnya prosesi akad nikah. Trend pemberian mahar dengan hafalan Al Qur’an ini juga diikuti oleh sebagian guru-guru tahfiz di Yayasan Islamic Cemter Sumatera Utara. Oleh sebab hafalan Al Qur’an tidak bisa dikonveksikan menjadi sesuatu yang setara dengan benda atau harta yang memiliki nilai ekonomis maka mahar pernikahan dengan hafalan Al Qur’an secara zahirnya tidak memenuhi standar mahar dalam mazhab Syafi’i. Rumusan masalah dalam peneletian ini adalah bagaimana praktik pemberian mahar hafalan Al Qur’an oleh guruguru tahfiz Yayasan Islamic Centre SU, bagaimana pandangan guru-guru tahfizh Yayasan Islamic Centre SU tentang mahar hafalan Al Qur’an, bagaimana tinjauan Mazhab Syafi’i tentang praktik dan pemahaman guruguru tahfiz Yayasan Islamic Centre SU tentang mahar hafalan Al Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan cara mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan metode studi pustaka dari berbagai literatur khususnya dari kitab-kitab fiqih mazhab Syafi’i untuk menganalisis hasil dari wawancara penulis dengan para responden. Sesuai dalam penelitian yang sudah penulis teliti bahwa ada dua fenomena yang ditemukan. Pertama fenomena adanya dalam praktik pemberian mahar pernikahan oleh beberapa guru-guru tahfiz di Yayasan Islamic Center Sumatera Utara dengan mahar berupa hafalan Al Qur’an. Kedua, ditemukan adanya beberapa guru tahfiz di Yayasan Islamic Centre yang pro dan kontra terhadap fenomena ini. Penelitian ini berkesimpulan bahwa fenomena pemberian mahar dengan hafalan Al Qur’an oleh beberapa guru tahfizh di Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara tidak memiliki landasan dalil yang kuat baik dari Al Qur’an, Sunnah, dan pendapat para ulama khususnya darikalangan Mazhab Syafi’i. Hal ini karena dalam mazhab Syafi’i mahar pernikahan mestilah sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan bisa diperjual belikan. Oleh sebab hafalan Al Qur’an tidak memiliki nilai ekonomis dan tidak dapat diperjual belikan maka mahar hafalan Al Qur’an yang diberikan suami kepada istri adalah mahar yang tidak sah.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ahwal Syakhshiyyah
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 07 Feb 2025 03:08
Last Modified: 07 Feb 2025 03:08
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/24980

Actions (login required)

View Item View Item