Pemenuhan Kewajiban Nafkah Batin Bagi Keluarga Pelaut Tanjung Balai (Analisis Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 34 Ayat 1)

Syaputri, Wulan (2024) Pemenuhan Kewajiban Nafkah Batin Bagi Keluarga Pelaut Tanjung Balai (Analisis Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 34 Ayat 1). Skripsi thesis, UIN Sumatera Utara Medan.

[img] Text
Cover_.pdf

Download (372kB)
[img] Text
B_1.pdf

Download (281kB)
[img] Text
B__2.pdf

Download (383kB)
[img] Text
B_3.pdf

Download (189kB)
[img] Text
B__4.pdf

Download (329kB)
[img] Text
B__5.pdf

Download (108kB)
[img] Text
D_P.pdf

Download (236kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pemenuhan kewajiban nafkah batin bagi keluarga pelaut di Tanjungbalai, yang seringkali menghadapi tantangan besar akibat pekerjaan pelaut yang memisahkan mereka dari keluarga untuk jangka waktu lama. Tanjungbalai, sebagai pusat transit internasional, memiliki banyak perusahaan pelayaran yang mempekerjakan pelaut, sehingga banyak keluarga di kota ini yang bergantung pada penghasilan dari pekerjaan berisiko tersebut. Kondisi pekerjaan pelaut yang memaksa mereka untuk berbulan-bulan jauh dari keluarga menyebabkan tekanan psikologis dan kesulitan dalam mempertahankan hubungan emosional serta komunikasi yang baik antara suami dan istri. Akibatnya, konflik seperti perselingkuhan dan ketidaksetiaan sering kali terjadi, yang mengganggu harmoni rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris untuk menganalisis fenomena tersebut secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan nafkah lahir lebih diutamakan daripada nafkah batin, karena nafkah lahir dianggap sebagai kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup keluarga. Faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, keterbatasan komunikasi selama berlayar, dan pengaruh lingkungan turut menyebabkan nafkah batin sering terabaikan, sehingga menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi keharmonisan rumah tangga. Analisis terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 34 Ayat 1 menunjukkan bahwa meskipun pemenuhan nafkah lahir telah dilakukan dengan baik, pemenuhan nafkah batin masih kurang optimal. Penelitian ini menegaskan pentingnya memastikan bahwa kedua aspek nafkah, baik lahir maupun batin, terpenuhi sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang untuk menjaga harmoni rumah tangga.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat > 2X4.36 Nafakah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ahwal Syakhshiyyah
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 04 Feb 2025 03:38
Last Modified: 04 Feb 2025 03:38
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/24469

Actions (login required)

View Item View Item