Cutami, Ledia Fristia (2022) Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Sambiloto Andrographis paniculata (Burm. fil.) Ness Terhadap Histologi dan Faal ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) yang di Induksi Timbal asetat (Pb(C2H3O2)2). Diploma thesis, UIN Sumatera Utara.
![]() |
Text
COVER_LEDIA.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_I_LEDIA.pdf Download (330kB) |
![]() |
Text
BAB_II_LEDIA.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_III_LEDIA.pdf Download (414kB) |
![]() |
Text
BAB_IV_LEDIA.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_V_LEDIA_.pdf Download (202kB) |
![]() |
Text
DAFTAR_PUSTAKA_.pdf Download (1MB) |
Abstract
Timbal asetat diklasifikasikan sebagai logam berat yang memberikan efeknya pada tingkat sel dengan berfungsi sebagai radikal bebas dengan sebutan lain Reactive Oxygen Species (ROS). Peningkatan kadar spesies oksigen reaktif (ROS) dikaitkan dengan penurunan kadar antioksidan di dalam tubuh, yang secara langsung ataupun tidak langsung sehingga menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Masuknya timbal asetat ke dalam tubuh manusia mengakibatkan peredarannya melalui aliran darah, yang pada akhirnya menimbulkan efek buruk pada organ vital, khususnya ginjal. Untuk memitigasi fenomena tersebut, pemanfaatan tanaman herbal yang mengandung antioksidan diperlukan untuk menangkal dampak buruk radikal bebas. Daun sambiloto (Andrographis panikulata (Burm. fil.) Ness) merupakan tanaman herbal yang terkenal akan khasiat obatnya, terutama kandungan antioksidannya. Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dampak ekstrak etanol yang berasal dari daun sambiloto Andrographis panikulata (Burm. fil.) Ness terhadap morfologi, histologi, dan fisiologi. Ginjal tikus putih (Rattus novergicus L.) diberi induksi timbal asetat. Investigasi ini menggunakan desain eksperimen acak penuh, yang terdiri dari lima kelompok perlakuan berbeda dan lima kali pengulangan. Kelompok kontrol hanya diberikan makanan dan minuman, sedangkan kelompok eksperimen diberikan timbal asetat selama 28 hari dengan dosis 40 mg. Pada setiap kelompok perlakuan, ekstrak daun sambiloto diberikan dengan dosis bervariasi yaitu 250, 500, dan 750 mg/kg berat badan selama jangka waktu 14 hari. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemberian timbal asetat mengakibatkan efek buruk pada histologi ginjal, termasuk nekrosis, degenerasi tubulus, dan dilatasi tubulus proksimal. Selain itu, diamati bahwa pemberian timbal asetat menyebabkan peningkatan kadar darah. Urea dan kreatinin adalah dua biomarker penting yang biasa digunakan dalam pengaturan klinis untuk menilai fungsi ginjal. Temuan penelitian memberitahu hasil yang mana pemberian ekstrak etanol daun sambiloto dengan dosis 750 mg/kg BB berpotensi memitigasi kerusakan histologis ginjal, khususnya nekrosis, degenerasi tubulus, dan dilatasi tubulus. Selain itu, pengobatan ini menjanjikan dalam mengurangi kadar ureum dan kreatinin.
Jenis Item: | Skripsi (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 507 Education, research, related topics |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 08:17 |
Last Modified: | 31 Jan 2025 08:17 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/24322 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |