Zahara, Fatimah (2024) Keabsahan Ayah Angkat Menjadi Wali Nikah (Analisis Penetapan Pengadilan Agama Balige Nomor 13/Pdt.P/2020/Pa.Blg). Masters thesis, UIN Sumatera Utara Medan.
![]() |
Text
1_Cover_Tesis_Fatimah_Zahara_okepdf-1-16.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_I (10).pdf Download (779kB) |
![]() |
Text
BAB_II_(1) (1).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB_III (13).pdf Download (576kB) |
![]() |
Text
BAB_IV (10).pdf Download (767kB) |
![]() |
Text
BAB_V (15).pdf Download (299kB) |
![]() |
Text
Daftar_Pustaka (14).pdf Download (532kB) |
Abstract
Para ulama menyebutkan bahwa ayah angkat tidak termasuk dalam kategori wali nikah. Namun, Penetapan Pengadilan Agama Balige nomor 13/Pdt.P/2020/PA.Blg mengesahkan pernikahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Balige yang mengesahkan ayah angkat sebagai wali nikah bagi anak angkatnnya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif untuk menganalisis Penetapan Pengadilan Agama Balige nomor 13/Pdt.P/2020/PA.Blg, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundanag-undangan (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akibat hukum nikah dengan wali nikah ayah angkat dapat dikatakan tidak sah pernikahannya. Sesuai dengan peraturan hukum Islam untuk menjadi wali nikah itu sendiri ialah wali nasab dari perempuan yang menjadi calon mempelai dan jika tidak ada baik itu wali aqrab dan wali ab’ad maka yang berhak menjadi wali nikahnya ialah wali hakim dan ayah tidak termasuk ke dalam kategori wali nikah. Namun, pada kasus-kasus tertentu seperti terjadi dalam penetapan nomor 13/Pdt.P/2020/PA.Blg, bahwa Pemohon II (Istri) adalah seorang mualaf dan tidak memiliki wali nasab yang beragama Islam. Karena pernikahan ini adalah pernikahan sirri, maka yang menjadi walinya adalah tokoh muslim yang terpercaya di daerahnya, seperti imam masjid atau tuan qadi yang dipercaya di wilayah tempat tinggalnya. Dalam hal ini ayah angkatnya adalah tokoh agama di daerah tersebut. Dengan demikian pernikahan ini tetap tidak sah dan penetapan pengadilan tersebut tidak sesuai dengan syariah Islam.
Jenis Item: | Skripsi (Masters) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.3 Hukum Perkawinan / Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Magister Ahwal Syakhshiyyah > Thesis |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 08:13 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 08:13 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/23881 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |