Pesantren Musthafawiyah Purbabaru : Studi Kontinuitas Tradisi Pesantren di Tapanuli Bagian Selatan

Musa, Faisal (2023) Pesantren Musthafawiyah Purbabaru : Studi Kontinuitas Tradisi Pesantren di Tapanuli Bagian Selatan. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

[img] Text
cover.pdf

Download (493kB)
[img] Text
bab_1.pdf

Download (923kB)
[img] Text
bab-2.pdf

Download (803kB)
[img] Text
bab_3.pdf

Download (1MB)
[img] Text
bab_4.pdf

Download (1MB)
[img] Text
bab_5.pdf

Download (408kB)
[img] Text
daftar_pustaka.pdf

Download (459kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis substansi keilmuan, metode pengajaran, budaya dan paham keagamaan yang membentuk tradisi pesantren Musthafawiyah Purbabaru, serta bagaimana dipertahankan di berbagai pesantren yang didirikan oleh alumninya yang ada di daerah Tapanuli Bagian Selatan. Penelitian ini berargumen bahwa pesantren Musthafawiyah Purbabaru merupakan rule model dalam perkembangan tradisi pesantren di daerah Tapanuli Bagian Selatan. Dengan menggunakan pendekatan sejarah sosial (social history approach), penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan: Pertama, tradisi pesantren Musthafawiyah Purbabaru yang telah digagas oleh Syekh Musthafa Husein al-Mandily (w.1955) hingga saat ini secara berkesinambungan dipertahankan di pesantren Musthafawiyah Purbabaru. Dari substansi keilmuan, pengajaran di Musthafawiyah Purbabaru masih didasarkan pada kajian kitab kuning (al-kutūb al-qadīmah) dengan kecenderungan lebih pada kajian-kajian fikh, tauhid dan akhlak/ tasawuf, yang diperkaya dengan kajian-kajian non-keagamaan seiring dengan diintegrasikannya kelembagaan umum ke dalam pesantren. Bertahannya pengajaran kitab klasik atau kitab kuning di Musthafawiyah Purbabaru salah satunya adalah karena wasiat dari Syekh Musthafa Husein al-Mandily. Alasan lain adalah karena kitab kuning merupakan sumber utama ilmu-ilmu keagamaan setelah al-Qur’an dan Hadits, serta untuk mempertahankan identitasnya sebagai lembaga pencetak kader ulama. Sementara itu, metode pengajaran di pesantren Musthafawiyah Purbabaru, selain masih mempertahankan metode pengajaran klasik, seperti ḥalaqah, mahfużah (hafalan), muṭāla’ah dan mużākarah, juga sudah mengintegrasikan metode pengajaran modern yang bervariasi sesuai dengan tuntutan materi pelajaran. Dalam hal yang berkaitan dengan budaya dan paham keagamaan, pesantren Musthafawiyah Purbabaru masih mempertahankan kultur atau budaya lama pesantren, meliputi: 1. Sarungan; 2. Sanad atau Ijazah; 3. Mondok; 4. Segeregasi gender; 5. Sowan; 6. Yasinan dan Tahlilan; serta 7. Tradisi Mangaji, serta tetap konsisten pada paham keagamaan ahl as-sunnah wa al-jamā’ah. Kedua, pesantren Musthafawiyah Purbabaru telah berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan pesantren di Tapanuli Bagian Selatan. Hingga penelitian ini dilakukan, setidaknya 40 (empat puluh) pesantren di daerah ini diidentifikasi memiliki jaringan keilmuan guru-murid (teacherstudent networking) dengan pesantren Musthafawiyah Purbabaru yang didirikan oleh Syekh Musthafa Husein al-Mandily. Ketiga, Seiring dengan integrasisi kelembagaan formal ke dalam pesantren, tradisi pesantren Musthafawiyah Purbabaru di sebagian pesantren alumni telah mengalami pergeseran. Namun, meskipun telah mengalami pergeseran, tetapi (tetap) ada unsurunsur di dalamnya yang tidak berubah, karena dianggap masih relevan untuk menjawab perkembangan zaman. Penelitian ini dengan demikian telah meneguhkan teori yang disampaikan oleh John Obert Voll tentang continuety and change.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Uncontrolled Keywords: Tradisi Pesantren, Jaringan, Kontinuitas, Perubahan
Subjects: 2X7 FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA > 2X7.3 Pendidikan Islam > 2X7.34 Pendidikan non formal, masukkan disini pesantren
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Pengguna yang mendeposit: Ms Habiba Nur Maulida
Date Deposited: 22 Jan 2024 07:45
Last Modified: 22 Jan 2024 07:45
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/22166

Actions (login required)

View Item View Item