Safitri, Nurul (2022) HUKUM PERGAULAN PASANGAN TUNANGAN DALAM PERSPEKTIF FIQIH SYAFI’IYAH (Studi Kasus Di Kec. Perbaungan Kab. Sergai). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA.
Text
Cover_watermarked[1].pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_I_(1).pdf Download (869kB) |
|
Text
BAB_II_(1).pdf Download (836kB) |
|
Text
BAB_III_(1).pdf Download (446kB) |
|
Text
BAB_IV_(1).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB_V_watermarked.pdf Download (357kB) |
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA_(1).pdf Download (696kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Hukum Pergaulan Pasangan Tunangan Dalam Persefektif Fiqih Syafi’iyah (Studi Kasus Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai)”. Di kalangan masyarakat Kecamatan Perbaungan terdapat kebiasaan masyarakat yang Kurang memahami tentang batas pergaulan perilaku pasangan calon pengantin selama masa khitbah. Perilaku pergaulan pasangan tunangan itu kurang mematuhi aturan-aturan agama Islam. Masyarakat beranggapan jika sudah bertunangan boleh melakukan sebagian aktivitas seperti berboncengan berduaan dengan pasangannya tetapi tidak melewati batas yang seharusnya. Masyarakat membolehkan anaknya pergi berduaan dengan pasangannya tanpa pengawasan dari orang tua atau tanpa ditemani oleh mahramnya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pergaulan pasangan pertunangan di Kecamatan Perbaungan dan bagaimana hukum batasan pergaulan pasangan tunangan dalam perspektif fiqih syafiiyah. Pembahasan dan jenis penelitian ini menggunakan metode gabungan dari normatif dan empiris dan pendekatan kualitatif. Hukum normatif adalah penelitian yang melakukan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, dan teknik instrumen. Adapun teknik pengumpulan bahan dilakukan dengan metode wawancara, dengan beberapa informasi dari narasumber dan dilengkapi dengan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku pergaulan pasangan tunangan antara pihak laki-laki dan pihak perempuan itu dilarang untuk keluar berdua berboncengan dan datang kerumah tanpa di damping oleh mahramnya. Hukum Islam sudah mengatur tentang batasan pergaulan pasangan tunangan diantaranya menurut Pendapat Mazhab Syafi’i batasan melihat wanita yang akan dipinangnya hanya sebatas melihat wajah dan kedua telapak tangannya saja. Ditujukan pada muka dan telapak tangan karena sesungguhnya muka itu telah dapat menunjukkan kecantikan atau tidaknya perempuan itu sedangkan telapak tangan menunjukkan lembut atau tidaknya badan perempuan itu dan dapat diketahui kesuburan badannya. Perempuan yang di khitbah itu kedudukannya masih sama seperti perempuan asing, selama ia belum terjalin akad nikah, dan berduaan bersama perempuan asing hukumnya haram.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukum pergaulan pasangan tunangan persefektif fiqih syafiiyah |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law > 348 Law (Statutes), regulations, cases |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ahwal Syakhshiyyah |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs. Dzakkiyah Addawiyah Marpaung |
Date Deposited: | 23 Dec 2023 03:50 |
Last Modified: | 24 Dec 2023 12:45 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/21903 |
Actions (login required)
View Item |