Azhar, Ismu and Sulidar, Sulidar and Siregar, Muhammad Nuh (2023) Umat Pertengahan Dalam Al-Quran (Studi Analisis Makna Wsat Perspektif Syu’ba Asa). Skripsi thesis, Universitas Negeri Islam Sumatera Utara Medan.
Text
Cover_Bebas_Pustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_I_Bebas_Pustaka_Ismu.pdf Download (809kB) |
|
Text
BAB_II_Bebas_Pustaka_Ismu.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_III_Bebas_Pustaka_Ismu.pdf Download (681kB) |
|
Text
BAB_IV_Bebas_Pustaka_Ismu.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_V_Bebas_Pustaka_Ismu.pdf Download (480kB) |
|
Text
DAFTAR_PUSTAKA_Bebas_Pustaka.pdf Download (540kB) |
Abstract
Syu’bah Asa merupakan seorang wartawan senior sekaligus penafsir al Qur`an yang berkiprah pada masa Presiden Soeharto. Sebagai wartawan ia merupakan seorang yang bisa menempatkan diri menjadi netral pada berbagai liputan yang ia garap. Sebagai seorang penafsir, ia sudah menyajikan karya tafsirnya pada tahun 2000-annya dengan judul “Dalam Cahaya Al-Qur`An Tafsir Ayat-Ayat Sosial Politik” memberikan upayanya untuk menguraikan tafsiran ayat ayat al-Qur`an sesuai dengan konteks yang ada pada masanya. Meskipun karyanya tidak terkenal seperti tafsir al-Ibriz karya K.H. Bishri Musthafa atau Marah Labid karya an-Nawawi alBantani, tafsirnya tetap menjadi salah satu bukti dinamika penafsiran di Indonesia. Syu’bah Asa berhasil memberikan nuansa kebahasaan pers dalam penafsirannya. Karya tafsir Syu’bah Asa banyak menjawab peristiwa diskriminatif, korupsi, dan kepemimpinan. Selain karena tafsirnya lahir tepat dua tahun setelah rezim orde baru berakhir, isi konten dalam tafsir Syu’bah Asa pun sebagian besar menjawab dan menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu. Belum terlupakan di pikiran kita, zaman orde baru banyak keganjalan pada penguasa yang menyebabkan rakyat geram pada demo 98’. Pada masa Syu’bah Asa terjadi banyak keganjalan yang mendorong adanya sikap tengah-tengah dalam menanganinya. Sikap tengah-tengah dalam bahasa Arab disebut dengan wasaṭ. Dan Syu’bah Asa dengan prestasi netral dalam wartawan dan buah tafsirnya yang menjawab dan menggambarkan keganjalan pada masa lalu itu cocok untuk mengidentifikasi makna tengah-tengah atau wasaṭ ini. Penelitian yang membahas tentang tafsir karya Syu’bah Asa tentang wasaṭ ini bertujuan untuk mendeskripskikan dan menjelaskan penafsiran Syu’bah Asa tentang wasaṭ atau “tengah-tengah”. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis dengan pustaka sebagai sumbernya. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Syu’bah Asa menilai wasaṭ pada zaman sekarang harus di dimaknai kembali, yaitu dengan tidak mementingkan diri sendiri, mengetahui wawasan tangan pertama atau sejarah, dan tidak egoisme agama
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ummatan Wasaṭan, Syu’bah Asa, Dalam Cahaya Al-Qur`an, Wasat |
Subjects: | 200 Religion > 290 Other and comparative religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Al-quran dan Tafsir > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs. Nur Fauziah Utami |
Date Deposited: | 17 Dec 2023 07:56 |
Last Modified: | 17 Dec 2023 07:56 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/21743 |
Actions (login required)
View Item |