Praktik Pertukaran Uang Jemputan dalam Perkawinan Orang Pariaman di Kecamatan Medan Area Kota Medan

Mutmainnah, Mutmainnah (2023) Praktik Pertukaran Uang Jemputan dalam Perkawinan Orang Pariaman di Kecamatan Medan Area Kota Medan. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

[img] Text
Cover_saya.pdf

Download (730kB)
[img] Text
BAB_I.pdf

Download (320kB)
[img] Text
BAB_II_(2).pdf

Download (814kB)
[img] Text
BAB_III.pdf

Download (349kB)
[img] Text
BAB_IV.pdf

Download (687kB)
[img] Text
BAB_V.pdf

Download (202kB)
[img] Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB)

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik pertukaran uang jemputan dalam perkawinan orang Pariaman di kota Medan serta status sosial laki-laki yang nominal besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak yang saling mempertimbangkan sampai dua belah pihak menyetujui nominal yang akan di berikan kepada pihak laki-laki. Tradisi ini dapat berubah maupun diubah dengan cara di musyawarahkan. Dengan adanya perkembangan zaman, tradisi ini sudah tidak setegas dahulu yang memang mengharuskan pihak perempuan memberikan sejumlah uang kepada keluarga pihak laki-laki sesuai dengan gelar atau status sosial baik itu dari segi pendidikan, pekerjaan dan penghasilan yang dimiliki oleh laki-laki tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dilakukan dengan cara mensurvei langsung ke lokasi penelitian di desa Tegal Sari 1 dan jugadari beberapa sumber studi literatur. Data dianalisis menggunakan teori pertukaran sosial menurut Levi-Strauss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik uang jemputan di desa tegal sari 1, kecamatan medan area, kota medan, itu tidak selamanya mengikuti aturan adat tetapi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan mufakat dari pihak keluarga yang menjalankan proses pertukaran tersebut. Seperti kalau di Pariaman melaksanakan adanya uang selo untuk ninik mamak tapi di kota medan ini tidak ada karena ini tergantung kepada kesepakatan oleh kedua belah pihak agar tidak memberatkan pihak perempuan. Sebagian masyarakat menganggap bahwa uang jemputan adalah suatu hal yang penting kaitannya dengan pelestarian adat tetapi ada juga yang menolak untuk memberikan uang jemputan karna di anggap tidak etis. Lalu, tampaknya pemberian uang jemputan dalam konteks perantauan minang Pariaman di kota Medan itu sangat ditentukan oleh status sosial laki-laki, semakin tinggi status sosial yang di miliki laki-laki tersebut maka semakin besar pula nominal uang jemputannya. Pemberian uang jemputan ini bukan termasuk mahar tetapi ini ialah biaya yang di keluarkan pihak perempuan untuk membawa laki-laki untuk masuk ke keluarga pihak perempuan.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Sosiologi Agama > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Nurul Hidayah Siregar
Date Deposited: 01 Sep 2023 03:23
Last Modified: 01 Sep 2023 03:23
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/20307

Actions (login required)

View Item View Item