Chair, Miftahul (2011) Pelaksanaan walîmah Al-’Urs dalam mazhab Syâfi’î studi di Kecamatan Medan Tembung. Masters thesis, Pascasarjana UIN-SU.
|
Text
Tesis Miftahul Chair.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Peradaban manusia pada dasarnya selalu ingin berinteraksi dan mengadakan mu’âsyarah yang bertolak ukur pada nilai-nilai humanity itu sendiri. Lebih jelasnya lagi prinsip silaturahmi itu akan kelihatan pada acara pernikahan yang dilaksanakan secara rutin seminggu sekali yang dikenal dengan istilah walîmah al-’urs. Tesis ini membahas tentang ” Pelaksanaan Walîmah Al-’Urs dalam Mazhab Syâfi’î Studi di Kecamatan Medan Tembung”. Permasalahan yang terdapat di kecamatan ini yaitu bagaimana hukum pelaksanaan walîmah al-‘urs menurut mazhab Syâfi’î kemudian bagaimana pelaksanaan masyarakat Kecamatan Medan Tembung tentang walîmah al-’urs ditinjau dalam mazhab Syâfi’î. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat penelitian ini dilakukan, berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya dan mengarah kepada penelitian yang bersifat non-doktrinal / empiris. Sesuai dengan sifatnya yang deskriptif maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini didominasi oleh pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang tidak mempergunakan rumus-rumus dan simbol-simbol statistik. Seluruh rangkaian cara atau proses penelitian kualitatif ini berlangsung secara simultan (serempak) dilakukan dan selanjutnya disimpulkan dengan metode induktif. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di Kecamatan Medan Tembung ini bahwa Mazhab Syâfi’i menetapkan bahwa hukum dari mengadakan pelaksanaan walîmah Al-’Urs Hukumnya Sunnah Mu’akkad berdasarkan adanya ketetapan dalil dari Rasulullah Saw tentang walîmah ’al-’urs tersebut. Diriwayatkan oleh Imam Bukhârî bahwa Rasulullah Saw pernah mengadakan walîmah ketika perkawinannya dengan sebahagian istrina dengan dua mud gandum. Rasulullah Saw juga mengadakan walîmah buat istrinya ¡afiyyah dengan kurma, samin dan keju. Rasulullah Saw memesankan kepada ’Abd Al-Ra¥mân ibn ’Auf di hari pernikahannya: “Adakan walîmah walaupun dengan seekor kambing”. Pandangan masyarakat yang menyatakan bahwa laksanakan walîmah al-’urs adalah mubah karena kurang engerti dengan penekanan hukum yang terkait dan beranggapan bahwa hal tersebut sudah menjadi kebiasaan
Jenis Item: | Skripsi (Masters) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH 2X4 FIQH > 2X4.8 Fikih dan berbagai paham > 2X4.83 Fiqh mazhab Syafi’i |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Program Magister > Hukum Islam |
Pengguna yang mendeposit: | Mr. Imran Benawi |
Date Deposited: | 28 Aug 2017 04:25 |
Last Modified: | 28 Aug 2017 04:25 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/1994 |
Actions (login required)
View Item |