Fazira, Ayu (2022) Tinjauan Viktimologi terhadap perempuan sebagai korban tindak pidana penjambretan yang menyebabkan luka berat ( Putusan Nomor 3431/Pid.B/2020/PN Mdn ). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
cover[1].pdf Download (709kB) |
|
Text
Bab 1.pdf Download (268kB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (342kB) |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (319kB) |
|
Text
Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (308kB) |
|
Text
Bab 5.pdf Download (117kB) |
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (231kB) |
Abstract
Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagian hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warga negara yang baik. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan adalah upaya untuk mewujudkan keadilan yang dicita-citakan dalam ide dasar negara hukum yang terkandung dalam konstitusi. Salah satu konsekuensi dari negara hukum dan merupakan perwujudan dari keadilan hukum adalah penerapan prinsip atau asas persamaan di hadapan hukum. Asas persamaan di hadapan hukum adalah merupakan suatu konsep dasar dalam proses penegakan hukum yang diatur dalam konstitusi. Di Indonesia, banyaknya pencurian cenderung mengalami pergeseran kearah pencurian dengan menggunakan kekerasan fisik, salah satunya adalah penjambretan. Penjambretan berbeda dengan pencurian biasa dimana perbedaannya berada pada proses melakukan kejahatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jambret adalah merenggut atau merebut (barang milik orang lain yang sedang dipakai atau dibawa). Pada dasarnya jambret merupakan salah satu bagian dari bentuk pencurian dengan kekerasaan yang bukan hanya mengakibatkan kerugian materil tetapi juga mengakibatkan luka atau bahkan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa korban. Korban dari tindak pidana atau perbuatan pidana tentu membutuhkan perlindungan hukum akibat dari kerugian yang dialaminya baik materil maupun immaterial untuk memulihkan keadaannya serta sembuh dari berbagai akibat yang ditimbulkan.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perlindungan hukum, korban, dan tindak pidana penjambretan |
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.5 Hukum Pidana/Jinayat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 07 Jul 2023 07:52 |
Last Modified: | 07 Jul 2023 07:52 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/19834 |
Actions (login required)
View Item |