Makna Sosiologis Pertemuan Sembilan Belas Harian Penganut Agama Baha’i di Kota Medan

Qiftiah, Salsabilla Raudhatul (2022) Makna Sosiologis Pertemuan Sembilan Belas Harian Penganut Agama Baha’i di Kota Medan. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img] Text
COVER SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1 SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 2 SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3 SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4 SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5 SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN SKRIPSI (Salsabilla Raudhatul Qiftiah).pdf

Download (1MB)

Abstract

Dalam penelitian ini membahas tentang Makna Sosiologis Pertemuan Sembilan Belas Harian Penganut Agama Baha’i di Kota Medan. Pada dasarnya Manusia memerlukan agama di dalam kehidupannya, guna sebagai asas hidup baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Salah satu agama yang ada di Indonesia yakni Agama Baha’i, Agama Baha’i masuk ke Indonesia pada tahun 1878, dalam agama Baha’i terdapat sebuah tradisi pertemuan sembilan belas harian, dimana tradisi tersebut mengandung makna dalam setiap perayaannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Interaksionalisme Simbolik, esensi dari interaksionalisme simbolik sendiri merupakan suatu interaksi atau komunikasi menggunakan simbol yang diberi makna. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan pemahaman makna sosiologispertemuan sembilan belas harian dengan 5 petinggi agama Baha’i di Kota Medan.Adapun hasil yang didapat yaitu : Kesimpulan Blumer bertumpupada tiga premis utama, yaitu : (1) manusia bertindak berdasarkan makna makna yang ada pada sesuatu bagi mereka; (2) makna itu diperoleh dari hasil interaksi sosial yang dilakukan dengan sesama penganut agama Baha’i; (3) makna-makna tersebut disempurnakan di saat proses interaksi sosial sedang berlangsung

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Makna, 19 Harian, Baha’i
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Sosiologi Agama > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mr Muhammad Aditya
Date Deposited: 24 Feb 2023 05:42
Last Modified: 24 Feb 2023 05:42
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/17750

Actions (login required)

View Item View Item